BPH Migas: Peresmian Penyalur Baru BBM Satu Harga Dapat Beri Dampak Positif Bagi Masyarakat

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Harya Adityawarman mengatakan, bahwa pemerintah telah merampungkan pembangunan 583 penyalur BBM Satu Harga sejak 2017 hingga 2024. Peresmian penyalur baru ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Peresmian enam lembaga penyalur yang dipusatkan di Kabupaten Kupang ini, diharapkan memberi manfaat dan membawa dampak positif kepada masyarakat sekitar,” kata Harya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/12).

Menurut Harya, terwujudnya BBM Satu Harga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Kolaborasi ini, lanjut dia, telah menciptakan kelancaran penyediaan dan pendistribusian BBM subsidi untuk masyarakat yang berada di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Sementara anggota Komite BPH Migas lainnya, Iwan Prasetya Adhi mengatakan program penyalur BBM Satu Harga bertujuan melayani masyarakat khususnya di daerah 3T.

“Tujuan kami adalah melayani masyarakat khususnya di wilayah 3T, sehingga bisa mendapatkan BBM yang dibutuhkan terutama BBM subsidi yaitu Solar dan BBM penugasan yaitu Pertalite dengan harga yang sama dengan saudara-saudaranya di seluruh Indonesia,” katanya.

Iwan mengatakan dengan harga BBM yang sama, maka akan membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas ekonomi, sehingga meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah.

“Kami harapkan program ini dapat terus berlanjut agar semakin banyak masyarakat di daerah 3T yang dapat menikmati harga BBM yang sama, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” sebutnya.

Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra menambahkan bahwa program BBM Satu Harga merupakan upaya mewujudkan kemandirian energi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik masyarakat.

Penghematan pengeluaran BBM diharapkan diikuti dengan penurunan harga bahan pokok serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.

“Program ini juga merupakan program prioritas nasional sebagai upaya pemerintah mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui percepatan pemberlakuan satu harga untuk jenis bahan bakar minyak tertentu (JBT) dan jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP) secara nasional,” papar Yapit.

Sesuai Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, target pembangunan penyalur BBM Satu Harga adalah 71 penyalur.

Peresmian pertama dilakukan pada 30 Oktober 2024 untuk 40 penyalur yang dipusatkan di Kota Ternate, Kota Padang, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Pada peresmian tahap ke-2, Rabu (18/12/2024), terdapat 31 penyalur BBM Satu Harga, yang diresmikan secara serentak.

Selain klaster Papua, juga diresmikan penyalur BBM Satu Harga untuk klaster Maluku yang dipusatkan di Integrated Terminal BBM PT Pertamina (Persero) Wayame, Kota Ambon, Provinsi Maluku; klaster Nusa Tenggara dan Sulawesi, dipusatkan di SPBU BBM Satu Harga, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur; serta klaster Sumatera dan Kalimantan, yang dipusatkan di SPBU BBM Satu Harga, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.

Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan, pihaknya mengedepankan ketahanan, ketersediaan dan keberlanjutan energi serta terus berinovasi untuk memberikan nilai tambah kepada masyarakat.

“Kami selaku Badan Usaha Penugasan terus mendorong ekonomi dan kemajuan masyarakat Nekamese dan sekitarnya melalui pemanfaatan BBM. Kami berharap, amanah kepada masyarakat melalui BBM subsidi dan kompensasi ini nantinya tidak disalahgunakan,” kata Ega.(Red)