Buruan, Blok Akimeugah I dan Akimeugah II Penutupan Penerimaan Dokumen Pertengahan Januari 2024

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menegaskan blok Akimeugah I dan II masih dalam proses lelang.

Pada 17 Januari 2024 ini akan ada penutupan penerimaan dokumen lelang oleh Ditjen Migas.

“Tanggal 19 Januari, hari Jumat kami akan terima submit document untuk selanjutnya kami evaluasi apakah nanti yang submit dokumen itu memenuhi syarat atau tidak untuk menjadi pemenang lelang.Kendalanya terutama di sana (lokasi Akimeugah) adalah medan yang memang memiliki tantangan yang cukup berat tetapi dari sisi sumber daya yang kita evaluasi memiliki cadangan cukup menjanjikan dimana masih memiliki sekitar 10 milyar barel oil ekuivalen (boe).Jadi menantang tapi juga memiliki potensi untuk bisa dikembangkan,” kata Koordinator Pokja Pengembangan WK Migas Konvensional Maruf Affandi dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 dan Program Kerja 2024, Selasa (16/01/2024), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, WK Akimeugah itu terletak di Warim, Papua. Kementerian ESDM telah melelang pecahan cekungan Warim itu ke dalam dua WK eksplorasi baru, yakni Akimeugah I dan Akimeugah II, yang berada di daratan Papua Selatan dan Papua Pegunungan.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menuturkan, pergantian nama Blok Warim menjadi Akimeugah dilakukan untuk menarik minat investor.  Nanang beralasan nama awal Warim belakangan dianggap terlalu sensitif untuk digunakan sebagai nama wilayah kerja (WK) migas.

Cekungan Warim ini diproyeksikan memiliki potensi 25.968 juta barel minyak (MMBO) dan 47,27 triliun kaki kubik gas (Tcf) itu tumpang tindih dengan Taman Nasional Lorentz.

SKK Migas telah bersurat untuk meminta dispensasi atau pengecualian khusus pengembangan cekungan Warim sejak awal tahun ini. Hanya saja, izin tidak kunjung terbit dari otoritas lingkungan hidup.