Jakarta, ruangenergi.com- Antisipasi adanya serangan teroris maupun tindak kejahatan akibat serangan dari pesawat nirawak (drone) menerpa kilang-kilang yang dioperasikan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), kini perusahaan tersebut mempersiapkan proteksi anti-UAV (unmanned aerial vehicle) Defence System (AUDS), penangkal drone yang mematikan dengan gelombang radio.
Pesawat nirawak (Inggris: unmanned aerial vehicle atau disingkat UAV atau sering disebut sebagai drone), adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri yang dioperasikan oleh operator, menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya
Tim HSSE (Health Safety Security and Environment) PT KPI melakukan studi untuk memilih teknologi yang tepat untuk proteksi AUDS tersebut.
“Sedang disiapkan tim HSSE KPI dan studinya sudah selesai, tinggal penerapannya (pemasangan) di kilang-kilang Pertamina,” kata Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Adityawarman dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com beberapa waktu lalu.
Dalam catatan ruangenergi.com, kebakaran terjadi di sebuah kilang minyak di wilayah Samara, Rusia pada hari Sabtu (23/3) setelah serangan drone atau pesawat tak berawak.
“Tadi malam, terjadi beberapa serangan drone terhadap kilang-kilang minyak regional,” kata Gubernur Samara, Dmitri Azarov dalam pernyataan pemerintah daerah yang dipublikasikan di Telegram, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (23/2/2024).
Salah satu serangan tersebut menyebabkan kebakaran di kilang minyak Kuibyshev, tambahnya, seraya menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa.