Danantara Indonesia Tunjuk Managing Directors, Dewan Komite, dan Sejumlah Tokoh Internasional sebagai Dewan Penasihat

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – Danantara Indonesia (Senin 24/3) resmi menunjuk sejumlah managing directors sebagai garda terdepan kepemimpinan badan, dewan komite, dan sejumlah tokoh internasional sebagai dewan penasihat. Setelah dipilih, para managing director langsung bergerak menyusun program kerja dan rencana eksekusi guna mencapai target dan tujuan Danantara Indonesia. Dengan struktur kepemimpinan dan organisasi yang diisi dengan sosok-sosok profesional dengan rekam jejak global, Danantara Indonesia semakin siap memainkan peran signifikan dalam memaksimalkan investasi dan mengakselerasi transformasi ekonomi.

CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menegaskan pentingnya langkah tepat dalam eksekusi strategi Danantara Indonesia. Menurutnya, tim yang telah terpilih tidak hanya memiliki pengalaman, profesionalisme, dan kompetensi tinggi, tetapi juga kesiapan untuk menghadapi tantangan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

“Harapan publik akan Danantara Indonesia sangat tinggi, sehingga sejak hari pertama tim ini harus segera bekerja untuk mewujudkan visi besar kami. Dengan telah terpilihnya jajaran eksekutif Danantara Indonesia dan seluruh proses pemindahan operasional (inbreng) BUMN yang telah selesai, Danantara Indonesia berkomitmen menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru dengan prinsip trust, transparency, dan transformation. Dengan sinergi dan kerja keras, kami yakin dapat memberikan dampak seluas-luasnya bagi perekonomian Indonesia,” ujar Rosan.

Pada kesempatan yang sama, COO Danantara Indonesia Dony Oskaria menekankan bahwa proses penunjukkan ini dilakukan dengan prinsip tata kelola yang baik dan tanpa intervensi kepentingan tertentu. Pemilihan para eksekutif dilakukan secara objektif, sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.

“Semua yang terpilih telah melalui proses seleksi ketat yang dilakukan oleh konsultan SDM global  (global headhunter) berdasarkan profesionalisme, kompetensi, dan integritas. Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Prabowo untuk membangun sovereign wealth fund yang mengedepankan transparansi dan tata kelola yang baik (good governance), memastikan bahwa Danantara Indonesia beroperasi secara profesional dalam mendukung pembangunan nasional,” jelas Dony.

CIO Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menyebutkan para eksekutif yang baru saja ditunjuk ini semakin memperjelas arah dan rencana kerja Danantara Indonesia.

“Dengan ditunjuknya para eksekutif ini, kami kini dapat menerjemahkan strategi besar Danantara Indonesia dengan lebih konkret. Setiap keputusan investasi yang diambil akan selaras dengan visi perusahaan dan target pertumbuhan ekonomi nasional. Kami memastikan bahwa investasi yang dilakukan Danantara Indonesia dapat mempercepat transformasi sektor-sektor prioritas serta membuka lebih banyak peluang ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat,” ungkap Pandu.

Pada 2025, investasi strategis akan dialokasikan ke sejumlah proyek strategis antara lain sektor prioritas yang meliputi hilirisasi industri, digitalisasi ekonomi, energi baru terbarukan (EBT), layanan kesehatan, serta ketahanan pangan yang meliputi pertanian, peternakan, dan perikanan.

 

Kepemilikan dan Pengelolaan BUMN Resmi Pindah ke Danantara Indonesia

Bersamaan dengan pengumuman para pimpinan, Danantara Indonesia juga mengumumkan bahwa kepemilikan dan pengelolaan seluruh BUMN hari ini telah resmi pindah ke Danantara Indonesia, menggunakan mekanisme inbreng. Hal ini dilaksanakan sesuai amanah Undang-Undang BUMN No. 1 Tahun 2025, dan ditandai dengan ditandatanganinya oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Peraturan Pemerintah 15/2025 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Biro Klasifikasi Indonesia untuk Pendirian Holding Operasional dan Peraturan Pemerintah PP 16/2025 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. Setelah ditandatanganinya Peraturan Pemerintah tersebut, telah dilaksanakan penandatanganan Akta Inbreng 52 (lima puluh dua) BUMN ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagai Holding Operasional dan Akta Inbreng dari Holding Operasional ke Danantara Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah tersebut.

Dony Oskaria menyampaikan, “Dengan selesainya proses ini, Danantara Indonesia telah dapat menjalankan peran strategisnya untuk mendorong pertumbuhan BUMN yang berdaya saing global. Konsolidasi ini akan membantu akses terhadap sumber daya dan modal yang lebih besar, memungkinkan ekspansi dan pertumbuhan bisnis BUMN, sehingga pada akhirnya BUMN dapat menjadi perusahaan kelas dunia.”

Selain itu, pendekatan manajemen investasi yang lebih profesional pada BUMN dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing.

“Konsolidasi ini akan membuka peluang kemitraan strategis BUMN dengan investor global, mendukung inovasi dan optimalisasi bisnis yang lebih menyeluruh,” ujarnya.

Pimpinan Danantara Indonesia:

  • Rosan Roeslani – CEO Danantara Indonesia

  • Dony Oskaria – COO Danantara Indonesia

  • Pandu Sjahrir – CIO Danantara Indonesia

Managing Directors:

  • Robertus Billitea – Managing Director Legal

  • Lieng-Seng Wee – Managing Director Risk and Sustainability

  • Arief Budiman – Managing Director Finance

  • Ali Setiawan – Managing Director Treasury

  • Mohamad Al-Arief – Managing Director Global Relations and Governance

  • Rohan Hafas – Managing Director Stakeholders Management

  • Ahmad Hidayat – Managing Director Internal Audit

  • Sanjay Bharwani – Managing Director Human Resources

  • Reza Siregar – Managing Director / Chief Economist

  • Ivy Santoso – Managing Director / Head of Office

  • Agus Dwi Handaya – Managing Director

  • Febriany Eddy – Managing Director

  • Djamal Attamimi – Managing Director Finance

  • Bono Daru Adji – Managing Director Legal

  • Stefanus Ade Hadiwidjaja – Managing Director Investment

Dewan Penasihat Internasional:

  • Ray Dalio – Pendiri Bridgewater Associates

  • Helman Sitohang – Mantan CEO Credit Suisse Asia Pacific

  • Jeffrey Sachs – Ekonom dan akademisi pembangunan berkelanjutan

  • F. Chapman Taylor – Equity Portfolio Manager di Capital Group

  • Thaksin Shinawatra – Mantan Perdana Menteri Thailand