Hulu migas

Dikabarkan, Menteri ESDM Arifin Tasrif Minta Ditjen Migas dan SKK Migas Kebut Penyelesaian Pod dan Alokasi Gas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.comDirektorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) diminta duduk bersama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mempercepat (speed up) penyelesaian plan of development (PoD) yang diajukan oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) Migas.

Permintaan itu dikabarkan datang langsung dari Menteri ESDM Arifin Tasrif kepada Ditjen Migas agar duduk bersama menyelesaikan PoD yang tertunda penerbitannya.

“Menteri minta proses dipercepat di level bawah. Caranya duduk bersama,Ditjen Migas dan SKK Migas,ditongkrongin bareng biar cepat urusannya,” kata petinggi di lingkup Kementerian ESDM bercerita kepada ruangenergi.com,Selasa (27/12/2022).

Langkah ini memudahkan Menteri ESDM untuk segera menyetujui permohonan PoD. Dan bukan itu saja, termasuk juga perpanjangan wilayah kerja serta alokasi gas tahun 2023.

Persetujuan PoD Tuna

Dia menjelaskan bahwa PoD yang sudah disetujui oleh Mesdm Arifin Tasrif baru untuk Lapangan Tuna.

Dalam catatan ruangenergi.com, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan PoD Tuna sedang diajukan oleh Premier Oil.

“Kami yakin, lapangan Blok Tuna sudah semakin dekat menyelesaikan tahapan eksplorasi untuk selanjutnya akan diajukan Plan of Development (POD) dan dapat berkontribusi menambah produksi migas di Indonesia”, ujar Dwi.

Menurut Dwi,selain aspek ekonomi, lapangan blok Tuna memiliki peran yang strategis secara geopolitik, karena letaknya berbatasan dengan Vietnam dan berada dekat dengan laut China Selatan yang saat ini menjadi fokus geopolitik berbagai negara.

“Beroperasinya blok Tuna akan semakin memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah tersebut,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada Selasa  (22/10/2020),di Jakarta.