Divisi SCM K3S Diminta Lebih Aktif

Jakarta, ruangenergi.com- Para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) diminta lebih aktif lagi, terutama divisi Supply Chain Management (SCM), dalam menyikapi Long Term Plan yang sudah digagas oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)

SKK Migas juga telah memiliki Long Term Plan (LTP) yang bisa jadi acuan badan usaha penyedia barang dan jasa mempersiapkan diri guna terlibat dengan berbagai proyek tersebut. Sementara

“Melalui penguatan rantai suplai yang efisien dan terintegrasi, SKK Migas memastikan proyek strategis hulu migas berjalan sesuai jadwal, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi energi nasional,”kata Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko di sela-sela penyelenggaraan hari kedua Supply Chain & National Capacity (SC&NC) Summit 2024, Kamis (15/08/2024), di Jakarta.

Rudi bercerita, bahwa syarat utama dalam pengadaan adalah Quality, Delivery and Cost (QDC). Ketiga komponen itu harus sesuai dengan perhitungan keekonomian proyek. Jika salah satu tidak sesuai akan langsung berpengaruh terhadap keekonomian proyek.Ini yang jadi tantangan bagi KKKS untuk diselaraskan.

VP SCM Regional 2 Pertamina EP, Bayu Kusuma Tri Aryanto menjelaskan bahwa untuk bisa menjalankan prinsip  Quality, Cost, Delivery (QDC), maka divisi SCM atau pengadaan di setiap KKKS terus berevolusi.

Itu sebabnya, SKK Migas berharap Divisi SCM di K3S sudah bisa ikut dalam pembahasan program kerja di awal. Dengan begitu, mereka tidak lagi menunggu masing-masing divisi menyerahkan daftar kebutuhan barang atau jasa.

“Kalau kami menunggu akan menjadi panjang prosesnya. Kita juga mau terlibat di depan. Kita akan tahu seperti apa kebutuhan. Kemampuan supply strategi pengadaan dan kompetisi pun akan terjaga,” jelas Bayu.

Di kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pengelolaam Rantai Suplai SKK Migas, Eka Bhayu Setta, menegaskan perbaikan dalam proses pengadaan terus dilakukan oleh SKK Migas maupun KKKS.

“Tapi kadang impresi kita dengan penyedia barang jasa beda. Inilah pentingnya saling edukasi, kira-kira apa yang buat nggak nyaman. Jika ada yang komplen, ayo duduk bersama  dan diskusi,” papa Eka yang juga bertindak sebagai Ketua Umum SC&NC Summit 2024 tersebut.

Tidak hanya menjadi forum diskusi antar stakeholder,  SC&NC Summit juga menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pembelajaran dari para praktisi. Dalam kegiatan tahunan ini, perusahaan-perusahaan penunjang industri hulu migas tampil memperkenalkan produknya sambil berupaya meningkatkan hubungan dengan para pemasok dan mitra lainnya.

“Acara ini juga memfasilitasi pertukaran ide inovatif antara semua pihak yang terlibat untuk meningkatkan efisiensi dan ketahanan fungsi supply chain secara keseluruhan. Pemberdayaan kapasitas nasional juga menjadi salah satu fokus utama. Terutama penekanan pada optimalisasi penggunaan produk dalam negeri, termasuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia,” pungkas Eka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *