Jakarta, Ruangenergi.com – Setelah melihat bahwa tidak banyak perubahan dalam pemanfaatan energi terbarukan di tahun 2020. Untuk itu, Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) berupaya agar iklim investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) tahun 2021 lebih meningkat.
Saat dihubungi Ruangenergi.com, Ketua Umum METI, Surya Dharma, mengatakan, ada beberapa agenda yang akan dilakukan METI pada tahun 2021, guna mendorong pemanfaatan EBT di Indonesia.
“Hal ini disebabkan karena daya tarik investasi dan juga adanya pengaruh Pandemi Covid-19 yang belum ada kepastian berakhir dan mempengaruhi pertumbuhan kebutuhan energi Secara nasional,” kata Surya, (01/02).
Ia menambahkan, daya tarik investasi belum ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan akibat belum adanya kepastian usaha dan kepastian hukum dalam kerangka regulasi yang terkesan tidak ada Level of Playing Field pada energi terbarukan.
“Kerangka regulasi tidak pro pada energi terbarukan. Karena itulah, METI bersama pemangku kepentingan energi terbarukan berupaya mendorong agar ada review pada regulasi yang terkait energi terbarukan dan diterbitkan payung hukum yang lebih kuat untuk mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, payung hukum tersebut adalah berupa UU ET (Undang-Undang Energi Terbarukan) dan Peraturan Presiden tentang Pembelian listrik energi terbarukan oleh PT PLN (Persero).
Pasalnya, selama tahun 2020, kedua payung hukum tersebut telah dibahas intensif dan sudah direncanakan terbit. Namun ternyata sampai saat ini belum juga selesai.
“Karena itu kami dari METI tetap berupaya akan mengadvokasi Pemerintah dan Parlemen (Komisi VII DPR) agar kedua payung hukum tersebut dapat dilakukan upaya agar bisa diterbitkan dalam tahun 2021 ini,” imbuh Surya.
lebih lanjut, ia menjelaskan, tentunya hal ini akan membutuhkan upaya terintegrasi dalam tahun 2021. Selain berbagai tugas lain untuk mencari sumber-sumber pendanaan yang dapat mendukung pengembangan energi terbarukan, juga melakukan berbagai kajian lainnya baik secara nasional maupun dengan kerjasama dengan pihak lain secara internasional.
Surya mengungkapkan kembali, sebagaimana tugas METI adalah juga meningkatkan capacity building. Maka dari itu pelatihan dan training serta seminar, FGD (Focus Group Discussion) dan lain-lain tentu akan terus dilaksanakan untuk kepentingan para Anggota METI dan pemangku kepentingan energi terbarukan lainnya.
“Yang juga tidak lepas dari kegiatan METI tahun ini adalah penyelenggaraan Indo EBTKE Conex 2021 sebagai agenda tahunan METI. Tahun juga akan diselenggarakan acara serupa pada bulan Nopember 2021 yang kemungkinan besar akan dilakukan hybrid, offline dan virtual,” paparnya.
Akan tetapi, jelas Surya, jika kondisi Pandemi Covid-19 belum ada perubahan, maka kemungkinan akan kembali dilaksanakan secara virtual sebagaimana tahun lalu.
“Kami sudah punya pengalaman yang baik tahun 2020 yang diikuti lebih dari 7.000 peserta secara online,” tandas Surya.