Draft RUPTL 2021-2030 Dibahas DEN Bersama  Kementerian ESDM dan PLN

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi–  Dewan Energi Nasional (DEN) menyelenggarakan rapat koordinasi membahas draft Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang digelar secara daring.
Pertemuan ini dihadiri oleh Anggota DEN dari Pemangku Kepentingan yaitu Herman Darnel Ibrahim, Agus Puji Prasetyono, Musri, Satya Widya Yudha, Daryatmo Mardiyanto, Eri Purnomohadi, dan Yusra Khan serta Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Tetap Anggota Pemerintah DEN, Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana beserta jajaran, Direktur Perencanaan Korporat PT. PLN Evy Haryadi beserta jajaran, Perwakilan Direktorat Jenderal Gatrik,
Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan Yunus Saefulhak, Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi Mustika Pertiwi.

Ery Purnomohadi selaku pimpinan rapat menjelaskan bahwa pertemuan koordinasi pembahasan Draft RUPTL kali ini tentunya untuk melihat gap antara RUPTL dengan KEN mapun RUEN.

“Tentunya kita harus mencari solusi apabila ada ada gap diantara RUPTL dengan KEN dan RUEN sehingga tidak terjadi perbedaan”, ujar Ery Purnomohadi

Direktur Renko PT. PLN, Haryadi menuturkan bahwa pada saat sekarang ini perkembangan di dunia kelistrikan sudah berbeda sekali terutama pada lima tahun terakhir.

“Saat ini masyarakat umum sudah banyak yang mulai memasang Rooftop Solarcell di atap rumahnya masing-masing. Ini yang mungkin akan membuat adanya perubahan proyeksi beban tenaga listrik di masa mendatang”, ujarnya.

Dalam executive summary RUPTL yang disampaikan oleh PT.PLN melalui EVP Perencanaan Sistem, Edwin Nugaraha menyampaikan bahwa pada RUPTL Tahun 2019-2028 tambahan kapsitas pembangkit direncanakan sebesar 56,0 GW sementara pada rencana RUPTL 2021-2030 tambahan kapasitas pembangkit menurun menjadi 38,2 GW dikarenakan adanya proyeksi penurunan penjualan listrik menjadi 4,9% akibat dengan adanya dampak dari pandemi COVID-19.

“Untuk pembangkit EBT tetap akan kami usahakan untuk mencapai target 23% pada tahun 2025”, imbuhnya.

Sementara itu Satya Widya Yudha menekankan tentang adalanya permasalahan harga yang bisa menjadi kendala. Dengan adanya transisi energi menjadi energi yang lebih bersih ini memang harga masih menjadi kendala. “Apabila memang ada kendala terkait harga atau yang lainnya, mohon agar dapat disampaikan agar kita bisa cari solusi yang terbaik, sehingga pada akhirnya semua yang sudah direncanakan dapat diaplikasikan dengan baik. Hal ini perlu dibahas untuk dibahas lebih mendalam tentunya”, pungkasnya.

Herman Darnel menyampaikan bahwa dari hasil pemaparan tentang draft RUPTL 2021-2030 yang disampaikan pada hari ini, akan dibahas secara lebih mendalam terlebih dahulu melalui Rapat Anggota DEN.

“Salah satunya perlu dilakukan sinkronisasi terhadap berbagai asumsi yang digunakan di RUPTL 2021-2030. Nantinya dari hasil Rapat Anggota akan disusun rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dewan Energi Nasional”, ucapnya.