Dukung Pergerakan Perekonomian, Pertamina Tetap Saluran Pertalite Meski Harga Minyak Dunia Tinggi

Jakarta, Ruangenergi.com PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa pihaknya tetap menyalurkan Bahan Bahan Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Premium sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Hal tersebut dikatakan oleh, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina, Irto Ginting, saat dihubungi Ruangenergi.com, (26/10).

“Kami masih menyalurkan Pertalite sesuai kebutuhan masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan, Pertamina bersama Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mencari solusi untuk tetap mendukung pergerakan perekonomian paska Pandemi Covid-19.

“Kami bersama dengan Pemerintah untuk mencari solusi agar tetap mendukung pergerakan perekonomian,” ungkapnya.

Meski demikian, Pertamina mengaku kondisi perusahaan cukup tertekan dan tetap mempertimbangkan penurunan daya beli masyarakat paska Covid-19.

“Tentu pendapatan dan laba di sektor hilir cukup tertekan dalam kondisi ini, namun sekali lagi Pertamina juga mempertimbangkan penurunan daya beli masyarakat pasca pandemi covid 19. Akan tetapi, kami tetap akan berkoordinasi dengan Pemerintah untuk melaksanakan solusi terbaik,” tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Soerjaningsih, dalam Konferensi Pers, Capaian Kinerja Sektor ESDM Triwulan III 2021, menyebut harga keekonomian Premium saat ini seharusnya sudah berada di kisaran Rp 9.000 per liter dan Pertalite di atas Rp 11.000 per liter.

Sebagaimana diketahui, meningkatnya harga minyak dunia mencapai US$ 85 per barel tentunya akan berdampak terhadap harga keekonomian Bahan Bakar Minyak (BBM). Lantaran asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 45 per barel.

Meski demikian, pemerintah masih menetapkan harga jual BBM Jenis Pertalite (RON 90) sebesar Rp 7.650 per liter dan Premium (RON 88) sebesar Rp 6.450 per liter.

Menurutnya, harga keekonomian BBM jenis Pertalite dan Premium seharusnya diangka Rp 11.000 dan Rp 9.000 per liternya karena bukan barang subsidi. Akan tetapi, agar tidak terjadi keresahan di masyarakat bila terjadi kenaikan cukup tinggi, maka PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN diharapkan dapat mendukung kelancaran pendistribusian BBM dengan menjual harga BBM yang terjangkau bagi masyarakat.

“Pertalite ini bahan bakar umum, harganya secara normal sudah berada di atas Rp 11.000. Harga keekonomian Premium sekitar Rp 9.000 per liter,” jelasnya.

Untuk BBM jenis Premium, Pemerintah memberikan kompensasi kepada Pertamina terhadap selisih harga jual di masyarakat dan harga keekonomiannya.

“Terkait Premium ini kompensasi, pastinya selisih harga jual Premium Rp 6.450 per liter dan harga keekonomian sekitar Rp 9.000 per liter bisa dihitung berapa kompensasi yang harus dibayarkan,” urainya.

Sebagai informasi, penyaluran BBM jenis Premium telah mencapai 3,3 juta kilo liter (kl) sampai September 2021, di mana pemerintah menetapkan kuota BBM Premium sebesar 10 juta KL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *