Jakarta, ruangenergi.com- Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Laode Sulaeman mengatakan, pada Juli 2024 mendatang konstruksi pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang (CISEM) Tahap 2 (dua) mulai pekerjaan konstruksi.
Di mulai dari Batang, Jawa Tengah hingga di titik akhir pipa Cisem di Kandang Haur Timur, Jawa Barat.
“Konstruksi Cisem 2 (dua) dimulai Juli mendatang. Dari ujung pipa Cisem 1 (satu) di Batang, Jawa Tengah hingga Kandang Haur, Jawa Barat. Batang-Kandang Haur Timur (KHT) sepanjang 400 kilometer,” kata Laode Sulaeman dalam bincang santai virtual, Kamis (18/04/2024), di Jakarta.
Laode bercerita, melalui koneksi Cisem I lanjut ke Cisem 2 maka pipa transmisi ini akan tie-in dengan pipa-pipa transmisi yang sudah ada, yakni pipa SSWJ (South Sumatera to West Java).
“Kita bangun Cisem 2 dari Batang sampai KHT target selesai Desember 2025. Pipa ini akan tie-in dengan SSWJ. Kita bangun Cisem sampai KHT, hasil kajian sudah ada pipa-pipa lain (pipa SSWJ) di sana,” papar Laode dengan semangat menceritakan.
Tadinya, lanjut Laode, Cisem itu cuma sampai Cirebon, Jawa Tengah. Namun, ternyata kalau sampai Cirebon, maka pipa transmisi belum bisa koneksi ke industri-industri di Jawa Barat. Itu sebabnya, Kementerian ESDM mempertimbangkan lanjutkan koneksi pipa transmisi Cisem sampai ke Kandang Haur Timur.
“Targetnya memang demand Jawa Barat. Sedangkan Jakarta dan sekitarnya, masih bisa dipenuhi kebutuhan gas dari FSRU Nusantara Regas,”ungkap Laode.
Mengutip portal Migas, dituliskan bahwa pemerintah berencana melanjutkan pembangunan Pipa Transmisi Gas Ruas Cirebon-Semarang Tahap II (ruas Batang – Kandang Haur Timur) mulai tahun 2024.
Pembangunan infrastruktur pipa sepanjang 240 km tersebut diperkirakan memakan biaya Rp3,3 triliun dan rampung dalam waktu dua tahun.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam Kunjungan Kerja Komisi VII DPR ke lokasi Proyek Pembangunan Pipa CISEM Tahap I di Kota Semarang, Kamis (25/5/2023), memaparkan, pembangunan CISEM Tahap II dari Batang hingga ke Kandang Haur Timur direncanakan berlangsung tahun 2024 hingga 2025.
“Pembangunan CISEM tahap 2 dari Batang ke Cirebon hingga Kandang Haur Timur karena sambungan pipa dari lokasi itu sampai ke Lampung dan seterusnya sudah ada,” jelas Tutuka.
Pembangunan pipa CISEM tahap 2 ini panjangnya empat kali lipat dibandingkan CISEM tahap 1 dan direncanakan pada akhir tahun 2023 sudah dapat dilakukan proses lelang.
Potensi demand pipa CISEM tahap 2 ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal. Pekalongan, Brebes dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8-12 MMSCFD. Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran. Juga, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD. Demand lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMCSFD. .
Tutuka melanjutkan, setelah pembangunan pipa CISEM tahap 1 dan 2 selesai, Pemerintah berencana membangun ruas transmisi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km. Sebelumnya dilakukan feasibility study yang direncanakan akan dilaksanakan tahun ini.
“Nanti jika ruas Dumai – Sei Mangke selesai, maka akan terhubung pipa dari Arun hingga ke Jawa Timur,” katanya.
Dengan pipa yang terintegrasi tersebut, memungkinkan gas dari WK Andaman sekitar 5 sampai 10 tahun lagi bisa dialirkan ke selatan hingga Pulau Jawa. Gas dari Agung I dan II bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat.