Jakarta, ruangenergi.com- Kabar gembira datang dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang menyatakan 5 (lima) kargoliquefied natural gas (LNG) dari Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan oleh bp Indonesia di Papua Barat.
Penetapan alokasi, pemanfaatan dan harga untuk penjualan 5 Kargo LNG dari Kilang Tangguh periode Bulan Juni – Juli 2024.
“Spot Juni ada yang ke PGN, lalu sisanya ke pembeli portfolio (trader) export.Ke PGN 1 (satu) kargo LNG, yang di ekspor 4 (empat) kargo LNG,” kata Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas SKK Migas Rayendra Sidik dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, beberapa waktu lalu, di Jakarta. Rayendra tidak memerinci harga spot kargo tersebut.
Dalam catatan ruangenergi.com,SKK Migas memperkirakan jumlah ekspor gas alam cair (LNG) pada 2024 mencapai 167 hingga 170 kargo.
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Memang ada peningkatan produksi kargo LNG yang berasal Tangguh Train 3, hingga saat ini yang sudah terkontrak berkisar 167-170 kargo,” kata Kurnia saat konferensi pers Jumat (12/01/2024), di Jakarta.
Dengan mulai beroperasinya LNG Tangguh Train 3 tersebut, maka akan menambah jumlah produksi kargo LNG secara keseluruhan pada tahun ini.
“Untuk 2024, produksi tambahan sebanyak 40 kargo dari Tangguh, sehingga total produksi mencapai 250 kargo tahun ini,” jelas Kurnia
Kurnia menyampaikan, komersialisasi LNG juga menyokong penerimaan revenue migas pada 2023 melalui realisasi spot 35-36 kargo LNG pada tahun lalu. Jumlah ini tidak hanya berasal dari Tangguh Train 3 saja, tetapi juga dari Kalimantan.