Batam, Kepri, ruangenergi.com- Ada berita gembira datang dari Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto.
Dihadapan peserta Pre-IOG Supply Chain Management (SCM) Summit 2024, Dwi ungkapkan industri hulu migas miliki 133 proyek non-PSN (Proyek Strategis Nasional) dengan investasi senilai Rp58 triliun pada 2029.
“Hingga tahun 2029 nanti, industri hulu migas telah memiliki total 133 proyek, dengan nilai total investasi sebesar 3,76 miliar dolar AS atau sebesar Rp58 triliun,” kata Dwi Soetjipto,Rabu (03/07/2024), di Batam, Kepri.
Dwi bercerita, beberapa proyek yang sedang dan akan berjalan di Kepulauan Riau ini. Proyek-proyek tersebut meliputi proyek Forel dan West Belut dengan Medco Natuna Sea B sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS)-nya.
Dwi mengatakan, sejumlah proyek itu bakal membantu menopang target investasi di sisi hulu migas sampai akhir tahun ini sebesar US$16,1 miliar atau sekitar Rp249 triliun, target investasi itu naik 17% dibandingkan realisasi tahun 2023 di level US$13,7 miliar atau sebesar Rp212 triliun.
Dwi menerangkan, terdapat empat proyek migas anyar yang bakal onstream dari Provinsi Kepulauan Riau sampai 2029 mendatang.
Pertama, Proyek Forel dan West Belut (KKKS Medco Natuna Sea B) yang ditargetkan onstream pada kuartal IV/2024 dengan produksi sebesar 10.000 bopd dan 50 MMscfd.
Kedua, Proyek Mako (KKKS West Natuna Exploration Ltd) ditargetkan onstream pada kuartal IV/2025 dengan produksi sebesar 120 MMscfd.
Ketiga, Proyek Ande-Ande Lumut (KKKS Prima Energy Natuna) yang ditargetkan onstream pada kuartal I/2028, dengan produksi sebesar 20.000 bopd.
Keempat, Proyek Singa Laut & Kuda Laut (KKKS Harbour Energy), untuk gas ditargetkan onstream pada kuartal IV/2026 dengan produksi sebesar 135 MMscfd, sedangkan untuk minyak ditargetkan onstream pada kuartal IV/2028 dengan produksi sebesar 20.313 bopd.
“Kondisi peningkatan investasi, aktivitas, dan banyaknya proyek baru di Indonesia juga memberikan tantangan dan peluang yang besar bagi para pemangku kepentingan di supply chain industry hulu migas,” papar Dwi, pria yang gemar olah raga pencak silat, tenis dan sepeda.
(Laporan Kontributor: Rendy M Saputra)