Jakarta, ruangenergi.com- PGN selalu berkomitmen dalam mendukung kebijakan pemerintah, khususnya terkait upaya meningkatkan daya saing industri nasional melalui kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
Bentuk dukungan PGN atas kebijakan HGBT ini dapat terlihat dari konsistensi PGN sejak tahun 2020 dalam menyalurkan gas HGBT dari pemasok kepada seluruh industri penerima HGBT sebagaimana tercantum dalam Kepmen ESDM.
Berdasarkan penugasan Pemerintah, sepanjang 2024 PGN telah menerapkan HGBT kepada 258 pelanggan penerima HGBT yang berasal dari 7 sektor industri dan pembangkit tenaga listrik dengan 100% reliabilitas fasilitas PGN.
PGN juga secara rutin mengikuti proses rekonsiliasi penyaluran gas HGBT atas inisiasi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang juga diikuti oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, SKK Migas, BPMA, dan Kementerian Perindustrian guna memastikan mekanisme penyaluran gas HGBT yang dilakukan oleh PGN telah sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 134 tahun 2022 tentang Pedoman Penetapan Serta Evaluasi Pengguna Dan Harga Gas Bumi Tertentu Di Bidang Industri dan Di Bidang Penyediaan Tenaga Listrik Bagi Kepentingan Umum.
“Dalam rantai HGBT, PGN merupakan salah satu midstream player dimana pasokan gas untuk HGBT didapatkan dari upstream atau hulu migas (KKKS) tertentu sesuai penetapan pemerintah. Apabila terdapat gangguan ataupun penurunan pasok, tentunya juga akan mempengaruhi implementasi HGBT di midstream dan juga di pelanggan industri selaku penerima gas HGBT,”kata Sekretaris Perusahaan PT PGN Tbk Fajriyah Usman, Jumat (17/01/2025), di Jakarta.
“Seperti yang kita ketahui, saat ini sektor hulu migas menghadapi berbagai tantangan seperti ketersediaan pasokan gas pipa di beberapa wilayah strategis, seperti Sumatera bagian tengah, Sumatera bagian selatan, Lampung, dan Jawa bagian Barat. Namun demikian, untuk terus dapat mendukung keberlangsungan industri nasional, PGN dengan usaha terbaiknya mencoba memenuhi kebutuhan gas pelanggan, salah satunya melalui gas hasil regasifikasi (LNG) yang menjadi solusi alternatif untuk memastikan pelanggan tetap mendapatkan pasokan energi yang dibutuhkan,”pungkas Fajriyah.