Bahlil: Hilirisasi Harus Jadi Pemicu Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, Ruangenergi.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia mengungkapkan hilirisasi harus betul-betul menjadi pemicu (trigger) pertumbuhan ekonomi.

Menurut Bahlil, Satgas Hilirisasi melakukan rapat perdana pada hari ini Jumat, kurang lebih hampir dua jam dan sudah merumuskan langkah-langkah strategis untuk menjalankan perintah Presiden RI Prabowo Subianto dalam rangka meningkatkan investasi dan realisasi.

“Arahan Bapak Presiden Prabowo bahwa hilirisasi ini harus betul-betul menjadi trigger pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, dan sekaligus penciptaan nilai tambah. Di mana nilai tambahnya harus betul-betul dilakukan di Indonesia,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, juga menyampaikan pembiayaan untuk hilirisasi agar dilakukan di dalam negeri sesuai dengan arahan dari Presiden RI.

“Oleh karena itu arahan Bapak Presiden RI, kami merumuskan tentang pembiayaannya agar dilakukan juga di dalam negeri. Supaya persepsi yang seolah-olah mengatakan bahwa itu nanti asing lebih banyak mendapatkan hasilnya, itu perlahan-lahan kita akan kurangi,” paparnya.

Ditambahkan bahwa Kementerian ESDM menjadi posko bagi Satgas Hilirisasi untuk bekerja selama lima tahun ke depan.

“Kementerian ESDM akan menjadi posko untuk kami bekerja dalam kurang lebih 5 tahun sampai dengan menunggu arahan Bapak Presiden selanjutnya,” katanya pula.

Pada kesempatan itu, Bahlil juga meminta kepada perbankan dalam negeri untuk harus membiayai proyek hilirisasi.

“Mau tidak mau perbankan dalam negeri harus membiayai, itu arahan Bapak Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi,” ujar Bahlil.

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan perbankan terkait pembiayaan hilirisasi. Bahlil juga menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi juga dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Kami akan memulai, tadi sudah rapat dengan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan kami sudah memulai, serta secara informal sudah kita komunikasikan. Nanti secara formalnya atas arahan Pak Mensesneg tadi bahwa betul-betul itu didapatkan nilai tambahnya dalam negeri dan kepemilikannya dalam negeri,” papar Bahlil.

“Proyek hilirisasi harus diprioritaskan oleh perbankan nasional dan proyek tersebut juga memiliki waktu balik modal (break-event point) yang relatif cepat dibandingkan dengan sektor konsumsi,” pungkasnya.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *