Jakarta, ruangenergi.com- PT Trimegah Bangun Persada (NCKL) juga dikenal Harita Nickel, perusahaan tambang nikel di Pulau Obi, Maluku Utara, mengatakan market nikel dunia masih tidak terlalu bagus di tahun 2023 lalu.
Harga nikel dan stainless steel turun di tahun 2023 lalu, menyebabkan persero tidak mengejar pekerjaan proyek stainless steel
“Proyek stainless steel itu belum dilakukan tahun ini karena melihat situasi karena market stainless steel di China dan dunia membaik kita akan mulai. Kita berharap stainless steel ini memakan produksi feronikel yang sudah diproduksi (oleh Harita) sekarang, dikonversikan menjadi stainless steel sekarang. Sementara (pabrik pengolahan) stainless steel belum jadi maka kita ekspor dulu feronikelnya,” kata Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy menjawab pertanyaan ruangenergi.com, Rabu (03/04/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, NCKL dikabarkan sedang bernegosiasi dengan salah satu pemain bisnis besar stainless steel dunia. Berharap di akhir 2023 bisa mengumumkan rencana pembangunan pabrik stainless steel tersebut.
“Kami akan melengkapi proses dari awal hingga akhir proses hilirasasi, dari proses saprolite menjadi feronikel hingga menjadi stainless steel. Saya berharap dan tolong didoakan agar diskusi kami dengan salah satu pemain besar stainless steel di dunia berhasil kami tuntaskan dan bisa segera kami umumkan sebelum akhir tahun ini,” kata Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy,Kamis (29/07/2023), di Jakarta.