Harita Nickel Pastikan Komitmen Perusahaan Terhadap Green Nickel Terus Dijaga

Jakarta, ruangenergi.com- PT Trimegah Bangun Persada Tbk, juga dikenal Harita Nickel (NCKL) mengatakan sudah menjadi komitmen dari awal untuk menerapkan Green Nickel.

Itu sebabnya NCKL bangun solar panel untuk mengurangi penggunaan batu bara dalam pembangkit listriknya.

“Harita Nickel dari awal berkomitmen terapkan Green Nickel. Kami investasi bangun solar panel untuk mengurangi penggunaan batubara. Bahkan kalau sempat mengunjungi kami di Pulau Obi, bisa melihat kami menyimpan batu bara tidak ditaruh di lapangan terbuka tapi di tutup dalam coal dome yang kami bangun dengan ukuran luar biasa besar 600×140 meter. Itu bisa diisi coal (batu bara) sebanyak 300 ribu ton kapasitas pembangkit selama 1 bulan. Kalau ditaruh dalam coal dome ini debu-debu batu bara tidak berterbangan. Ini salah satu cara untuk membuat tambang kami lebih green (hijau),” kata Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy menjawab pertanyaan ruangenergi.com, Rabu (03/04/2024), di Jakarta.

Untuk pemakain batu bara sebagai bahan utama pembangkit listrik, lanjut Roy, secara perlahan namun pasti akan digantikan dengan tenaga surya (Pembangkit Listrik Tenaga Surya/PLTS).

PLTS ini dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025 sebagai bagian upaya perusahaan beralih dari bahan bakar fosil menuju energi ramah lingkungan.

“Ini (PLTS) akan sangat berdampak kepada pengurangan emisi karbon karena PLTS tentu akan mengurangi penggunaan batu bara,” tutur Roy.

Di Pulau Obi, Harita pernah mencoba melihat potensi bayu (angin) namun ternyata kurang kuat untuk bisa mengenerate listrik di sana. Mencoba melihat potensi ombak untuk pembangkit listrik, ternyata ombaknya tidak besar.

“Makanya yang paling visible di sana adalah pembangkit listrik tenaga surya karena mataharinya bagus. Kayak ada dua matahari di Pulau Obi. Panasnya lumayan untuk berjemur,”ucap Roy sembari tersenyum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *