EBT EBT

Ini Ya Program Pengembangan Pembangkit Listrik EBT Selama 15 tahun

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,Ruangenergi.com-Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menargetkan program pengembangan Pembangkit Listrik EBT selama 15 tahun dimulai dari tahun 2020 hingga 2035.

Demikian isi bahan paparan Akselerasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan saat Rapat Dengera Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI – Jakarta, 16 November 2020.

Potensi 2020-2035

Di paparan itu,dituliskan bahwa persentase campuran bahan bakar biomassa untuk cofiring:
• Tahun 2020 s.d 2025 untuk PC = 3%, CFB = 5% dan Stoker = 15%
• Tahun 2026 s.d 2029 untuk PC = 5%, CFB = 5% dan Stoker = 15%
• Tahun 2030 s.d 2035 untuk PC = 5%, CFB =15% dan Stoker = 50%
• Ketersediaan feedstock mengacu kepada hasil studi PSE UGM yang dipasok dari Hutan Tanaman Energi dan sampah di sekitar PLTU dengan nilai kalori biomassa HTE 4200 kCal/kg dan Sampah 3200 kCal/kg.
2) Perhitungan EBT biomassa cofiring dimulai dari tahun commercial (implementasi cofiring) untuk masingmasing PLTU dan COD untuk PLTU yang masih dalam tahap konstruksi .
3) CF Pembangkit 70%.

EBT 2020

Kemudian dipaparkan pula program pengembangan bahan bakar nabati dari tahun 2020 hingga 2035 sebagai berikut:
1) Blending biodiesel sebesar 30%.
2) Pengembangan Green Diesel melalui coprocessing di Kilang Pertamina RU II Dumai diperkirakan masuk pada tahun 2022.
3) Pengembangan Green Diesel melalui: • Pertamina: stand alone diperkirakan masuk pada tahun 2022 melalui revamping tahap I dan 2023 revamping tahap II pada Kilang Pertamina unit TDHT (Thermal Distillate Hydro Treater) RU IV Cilacap serta unit green refinery standalone RU III Plaju pada tahun 2024.
• Non pertamina: stand alone diperkirakan
masuk pada tahun 2030 kapasitas 2 juta
KL
4) Pengembangan green gasoline melalui • Non Pertamina stand alone green gasoline
1. Musi Banyuasin (Project Bensin Sawit Rakyat)
2. Replikasi Bensin Sawit Rakyat pada daerah Perkebunan Sawit seperti Replikasi Bensin Sawit Rakyat pada daerah Perkebunan Sawit seperti : Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kalbar, Kaltim, dan Papua
• Co-processing di Kilang Pertamina RU III Plaju diperkirakan masuk pada tahun 2022

5) Katalis merah putih mulai digunakan pada tahun 2022