Jakarta, ruangenergi.com- Keinginan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir agar PT Pertamina (Persero) ikutan masuk (farm in) di blok Andaman yang dioperasikan oleh Mubadala Energy, direspon oleh SKK Migas.
Adalah Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menangapi positif usulan dari Menteri BUMN Erick Thohir tersebut.
“Ya bagus saja, karena sudah proven ada 2 big discoveries. Walaupun memang masih ada resiko dan butuh investasi yang sangat besar. Mirip-mirip di blok Masela,” kata Nanang dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Sabtu (03/02/2024), di Jakarta.
Nanang menambahkan, biasanya international company, paling suka bekerja sama dengan National Oil Company (NOC). Lebih nyaman.
Terpisah, Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara berpesan, Andaman masih tahapan eksplorasi.
“Andaman masih tahap eksplorasi, sudah ada discovery, tapi masih perlu beberapa sumur eksplorasi dan appraisal untuk tahu potensi hidrokarbon dan siap dilanjutkan tahap POD, setelah itu masuk tahap produksi. kalau ada perusahaan mau farm-in (termasuk BUMN), bisa saja di salah satu tahapan tsb. Tentu risiko dan valuasi nya beda-beda,”ucap Benny kepada ruangenergi.com.
Informasi yang diterima ruangenergi.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar PT Pertamina bisa ikut mengelola Blok Migas Andaman.
Hal itu disampaikan Erick saat bertemu Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Mohamed Al Mazrouei di Hotel Four Seasons Hotel, Jakarta Selatan pada Kamis (1/2/2024).
“Sekarang kita lagi bicara kalau bisa Pertamina ikutan.Ya tapi kembali kita bukan berarti mengkotomi investasi luar negeri. BUMN kita samalah, siapa yang kita bisa berkolaborasi dari luar negeri dari private sektor untuk membangun ya kesejahteraan masyarakat ya itu yang kita prioritaskan,” kata Erick di Hotel Four Seasons Hotel, Kamis (1/2/2024),di Jakarta.
