Jakarta, Ruangenergi.com – Perusahaan pertambangan emas PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) meraih dua penghargaan Tambang Menyejahterakan Masyarakat (Tamasya) dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM untuk kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung, penghargaan ini merupakan apresiasi pemerintah kepada perusahaan pertambangan mineral dan batubara yang telah memegang teguh komitmen dalam menjalankan program PPM dengan baik.
“Penghargaan ini juga untuk mendorong terus agar memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar tambang,” kata Anang dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/11)..
Sementara Presiden Direktur JRBM, Anang Rizkani Noor mengatakan, penghargaan kali ini melengkapi apresiasi bagi kinerja sosialnya yang dalam dua tahun berturut-turut meraih Penghargaan Subroto dan Penghargaan Tamasya.
Kali ini, kata dia, panitia mengapresiasi kinerja perusahaan yang telah dengan tekun mengajarkan pembibitan kakao kepada 110 petani binaan.
“Program ini merupakan kolaborasi yang baik antara perusahaan dan petani. Perusahaan menyediakan keahlian dan pendampingan intensif, dan petani memilih untuk menyediakan waktu menimba ilmu dibandingkan dengan membeli bibit dari luar yang bisa dilakukan dengan cepat namun memakan biaya lebih banyak,” ujarnya.
“Konsep keberlanjutan dipahami dan diterapkan dalam program ini, karena ilmu pembibitan dapat diterapkan sepanjang waktu serta dapat ditularkan kepada petani lainnya,” lanjut dia.
Manajer CSR JRBM, Muh. Rudi Rumengan mengungkapkan, teknik pembibitan sambung pucuk yang sederhana namun efektif ini sudah mulai diajarkan sejak 2015. Pada awalnya diajarkan kepada 15 kelompok yang masing-masing beranggotaķan 10 petani, yang kini telah mandiri. Setelah itu diajarkan kepada 11 kelompok berikutnya pada 2023.
“Kunci keberhasilan program ini adalah penguasaan teknik dan konsistensi pendampingan oleh tim CSR JRBM sejak awal program hingga sekarang, serta memastikan semua petani binaan menguasainya,“ jelasnya.(Red)