Jadi Rujukan Covid-19, Pertamina Bantu Renovasi RSAL Mintohardjo

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – PT Pertamina (Persero) memberikan bantuan senilai Rp 5 miliar untuk renovasi Gedung Pagai Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Mintohardjo setelah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. 
Vice President Corporat Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan bantuan ini merupakan bagian dari program CSR Pertamina untuk terus mendukung penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan bagi pasien Covid-19. 
“Pertamina terus mendukung penyediaan ruang perawatan bagi pasien Covid-19 agar semaksimal mungkin bisa menyelamatkan masyarakat yang terdampak virus Corona,” kata Fajriyah di Jakarta, Selasa (31/3).
Menurut Fajriyah, Pertamina juga sedang menyiapkan bantuan untuk alih fungsi RSPJ menjadi RS Penanganan COVID-19, sehingga akan semakin menambah fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19,
“Selama ini, Pertamina telah menyalurkan berbagai bantuan seperti masker, Alat Pelindung Diri (APD), sarung tangan, penyemprotan disinfektan, hand sanitizer, wastafel portabel serta bantuan paket makanan dan sembako,” tukasnya.
“Sebagai BUMN, Pertamina semaksimal mungkin akan terus melakukan sinergi dan meningkatkan bantuan yang dibutuhkan baik oleh tenaga medis maupun masyarakat yang terdampak Covid-19 agar bisa melawan dan menangani wabah ini secara bersama-sama,” tambah Fajriyah.
Sementara Kepala Rumkital Dr. Mintohardjo, Kolonel (AL) dr. Wiweka, MARS mengapresiasi bantuan tersebut. Menurutnya, Pertamina bergerak cepat dalam membantu penanganan pandemik ini dengan cara membantu merenovasi Gedung Pagai menjadi ruang isolasi bagi penderita COVID-19. 
Menurut Wiweka, renovasi gedung yang namanya diambil dari nama pulau di Kepulauan Mentawai ini, akan dilakukan dengan cepat untuk memenuhi aturan ruang isolasi sesuai standar World Health Organization (WHO). 
“Kami akan melakukan renovasi dengan cepat, nonstop 24 jam, agar bangunan tersebut dapat segera digunakan oleh pasien rujukan COVID-19,” katanya seraya menyampaikan apresiasi kepada pekerja yang berjibaku menyelesaikan renovasi bermuatan negatif di RSAL Dr. Mintoharjo. 
Dikatakan, renovasi akan dilakukan selama satu minggu untuk gedung bangsal, kemudian dua minggu untuk gedung standar CDC, dengan kapasitas satu ruangan satu tempat tidur. 

“Renovasi gedung ini dilakukan untuk menjadikan gedung yang sudah ada dan tidak dipakai ini menjadi gedung bertekanan negatif sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh badan kesehatan dunia,” tutup Konolel Wiweka.(Red)