Jepang Targetkan Penggunaan EBT 24 % di Tahun 2030

Jakarta, RuangEnergi.Com– Jepang pada tanggal 11 Maret 2011 terjadi gempa bumi besar berkekuatan 9 skala richter & tsunami setinggi 10m – yang mengakibatkan korban jiwa 15,000 orang, 130,000 pengungsi hingga pemadaman 54 NuclearReactor dengan total kerugian $360 milyar.

Peristiwa ini menjadi titik balik bagi Negeri Matahari Terbit dalam penyediaan kebutuhan energinya yaitu dengan menonaktifkan sebagian besar reaktor #nuklir (9 reaktor masih aktif), membeli 50% LNG dunia, hingga pemanfaatan EBT – salah satunya yang paling reliable adalah dengan mengalihkan penggunaan batubara (co-fired with biomass) secara bertahap di 125 PLTU.

Duta Besar Jepang di Indonesia menyampaikan target penggunaan EBT Jepang 24% di tahun 2030 & berkomitmen penuh menurunkan CarbonEmition 26% dalam 10 tahun, serta rencana menambah 17 PowerPlant (15 GW: 100% biomass & co-firing). Adapun kebutuhan import biomassa Jepang sekitar 8 juta MT di tahun 2020, tidak heran bila dalam 10 tahun ke depan akan terjadi lonjakan kenaikan #demand.

Sebaliknya Indonesia memiliki sumber daya biomassa yang melimpah – dari limbah maupun Energy Crops dalam bentuk Wood Chips, PKS, pellets, dll – setara energi 50 GW, belum termasuk potensi pemberdayaan 14 juta hektar lahan kritis.

Bila kondisi di dalam negeri saat ini belum menarik dari sisi harga ataupun belum memungkinkan untuk diberikan subsidi EBT, maka pasar luar negeri menjadi alternative pilihan yang menarik bagi yang bisa menangkap peluangnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *