Kabar Gembira dari Energi Mega Persada, Sukses Akuisisi Dua Blok di Rokan Hilir

Pekanbaru, Riau, ruangenergi.com- Kabar gembira datang dari Energi Mega Persada (EMP), dimana perusahaan itu melaporkan telah mengakuisisi dua blok migas di Kabupaten Rokan Hilir dan Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

Melalui anak usahanya, Energi Gandewa dan Energi Riau, EMP melakukan aksi korporasi dengan mengambil alih Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak dan Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar.

Alih operator KKKS tersebut ditandai dengan penyerahan Certifikat of Completion dari PHE Siak ke Energi Gandewa dan PHE Kampar ke Energi Riau dengan porsi 90 persen kepemilikan saham dan 10 Persen partisipasi interest yang dimiliki oleh BUMD, Riau Petroleum Kampar.

Dalam sambutannya, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko yang disampaikan oleh Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus berharap kedua pengelola blok migas tersebut dapat memberikan kontribusinya untuk negara dan dapat menaikan produksi dan menambah capaian lifting migas nasional.

“Kita berharap, KKKS EMP Energi Riau dan EMP Energy Gandewa sebagai entitas baru EMP dapat lebih berkiprah menaikkan produksi dan menambah capaian lifting nasional dan berkoordinasi dengan segenap pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah,” kata Rikky Rahmat Firdaus, dalam siaran pers yang diterima ruangenergi.com, Kamis (28/03/2024).

Rikky menambahkan target lifting untuk Blok Kampar dalam WP&B 2024 sebesar 800 barrel minyak per hari dan rencana well service sebanyak 87 kegiatan. Sementara target lifting Blok Siak sebesar 1.800 barrel per hari dan 135 kegiatan well service.

“Blok Siak juga direncanakan ada tujuh pengeboran sumur minyak di tahun ini,” kata Rikky.

Di tempat yang sama, Direktur EMP Energi Riau, Tri Firmanto mengatakan alih kelola ini diharapkan dapat memberikan tongkat estafet pengelolaan lapangan.

EMP Energi Riau dan Energi Gandewa, jelas Tri, akan berupaya meningkatan produksi migas melalui kegiatan-kegiatan well service, pengeboran sumur-sumur baru ataupun program lainnya dalam upaya memberikan kontribusi secara nasional kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

“Ini sesuai dengan intruksi Presiden agar industri hulu migas di Tanah Air bisa memenuhi target produksi migas nasional yakni satu juta barrel minyak dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari pada tahun 2030,” kata Tri Firmanto.

General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 1, Hari Widodo, di awal acara menceritakan kilas balik PHE Siak yang dimandatkan pada Pertamina sejak tahun 2014 dari Chevron dan PHE Kampar yang dialih kelola dari Stanvac dan Medco pada tahun 2016 silam.

“Catatan tertinggi PHE Siak mampu menghasilkan 2350 bpod dan PHE Kampar 1500 bpod. Alih kelola ini kami harapkan berjalan lancar untuk sama-sama menyokong kebutuhan energi negeri,” ujarnya.

Lebih lanjut Hari menyampaikan telah menyiapkan personil untuk mengawal masa transisi.

“Insya Allah kami fully support dalam masa transisi ini dengan harapan agar Siak Kampar lancar dan selamat dalam operasinya”, tutur Hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *