Jakarta,ruangenergi.com-Mantan Deputi Perencanaan BPMIGAS Haposan Napitupulu mengatakan, Asri Basin sebelumnya telah di studi oleh ExxonMobil untuk dimanfaatkan sebagai container penampung atau untuk menyimpan CO2 di lapisan depleted reservoir dan atau saline aquifer.
Studi yang dilakukan diantaranya menghitung volume kemampuan untuk menampung CO2, kapasitas maksimum tekanan formasi dengan melakukan kajian geomekanik dll.
Begitu juga dengan studi geologi untuk mengetahui patahan-patahan disekitarnya, sehingga secara teknis telah dapat diperkirakan bhwa patahan tersebut tidak akan bocor, karena kalaupun saat injeksi CO2 dilakukan, maka tekanan maksimal untuk injeksi telah diketahui dari hasil studi.
“Kekhawatiran terjadinya kebocoran CO2 yang telah diinjeksikan ke depleted reservoir dan atau saline aquifer adalah sangat kecil sekali, karena nyatanya selama ini,nyatanya migas yang terperangkap di reservoir-reservoir di Asri basin tidak pernah bocor, meskipun telah terperangkap selama sekian ribu tahun atau malah ratusan ribu tahun lamanya,” kata Haposan yang juga pernah menjadi Direktur Utama Pertamina EP Cepu di tahun 2010.
Itulah sebabnya, untuk menentukan lapisan batuan yang akan dijadikan container CO2, terlebih dahulu harus dilakukan studi CCS yang komprehensif, seperti yang juga dilakukan oleh CoE ITB bekerjasama dengan Pertamina di Cekungan Banggai – Sulteng saat ini.