Jakarta, Ruangenergi.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan melalui unit kerja Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang ESDM) pihaknya menerjunkan dua teknisi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan dan peralatan Marine Magnetic SeaSpy Magnetometer untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Utara Bali.
Kedua tim teknis P3GL adalah Wilman Darmawan dan Sahnedi.
“Mereka bergabung dengan tim operasi gabungan yang dipimpin Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari tanggal 22 sampai dengan 28 April 2021,” jelas Kapus P3GL Hedi Hidayat dalam keterangan tertulis, (23/04).
Ia mengungkapkan, Marine Magnetic SeaSpy Magnetometer digunakan untuk mendeteksi perkiraan lokasi kapal selam.
Alat ini umumnya digunakan sebagai peralatan survei geofisika untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan sifat kemagnetannya.
“Secara prinsip kerja marine magnetometer identik dengan alat metal detektor yang membedakan hanyalah threshold dari keduanya,” tandasnya.