METI Apresiasi Komitmen Ditjen EBTKE Kawal  Capaian Bauran Energi 23 % di 2025

Jakarta, ruangenergi.com–Ketum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia(METI),  Surya Darma mengatakan kepada ruangenergi.com, pihaknya mengapresiasi komitmen Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) KESDM, Dadan Kusdiana,  yang konsisten terus mengawal capaian  porsi energi terbarukan tetap terpenuhi 23% pada tahun 2025.

Hal ini ditempuh dengan tetap menjaga agar porsi energi terbarukan dapat meningkat dalam RUPTL 2021-2030 yang sedang difinalisasi oleh PLN dan Kementerian ESDM.

Memang upaya itu agak berat karena sampai saat ini dengan kondisi ekonomi yang dilanda Covid 19, pasokan listrik yang melebihi kebutuhan dan lain-lain. Tetapi tetap saja ada jalan untuk menuju kearah itu, 23% selama beberapa kondisi bisa dipenuhi, termasuk diantaranya adalah terbitnya Perpres tentang pembelian listrik oleh PLN dari energi terbarukan.

“Kalau tidak segera diterbitkan, bagaimana mungkin peningkatan pembangunan kapasitas baru karena ketidak pastikan usaha dan harga yang selama ini sudah dinanti-nantikan para pengembang energi terbarukan”, kata Surya Darma(23/4).

Surya menambahkan, jika Perpres ini yang sudah dijanjikan pemerintah sejak akhir 2019 diterbitkan masih dalam proses evaluasi ulang oleh Menteri Keuangan, maka dipastikan akan berat untuk dipenuhi.

Selama ini  Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sangat agresif melakukan kajian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui energi terbarukan. Saya yakin beliau akan cepat memberikan keputusan, kecuali ada pihak lain yang membisikkan agar tidak disetujui.

‘Kita tunggu saja harapan dunia energi terbarukan agar sejalan dengan upaya trending sekarang, menuju Net Zero Emision,”tambahnya

Harga yang sekarang dicantumkan dalam draft Perpres itu sudah dibahas bersama pemangku kepentingan energi terbarukan. Hampir tidak ada pengaruhnya terhadap kebijakan subsidi energi.

Energi terbarukan butuh waktu yang panjang untuk sampai tahap operasi komersial kelistrikan. Belum lagi FIT pada energi terbarukan itu hanya diberlakukan pada pembangkit listrik energi terbarukan yang berskala kecil.

Sedangkan yang besar pasti akan kompetitif karena sesuai dengan hasil tender. Meti tetap optimis pemerintah akan konsisten berupaya meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan karena sudah bukan saatnya lagi mendiskreditkan untuk tidak layak dikembangkan.

“Kini sudah menuju era transisi yang perlu disiapkan sejak jauh2 hari sebelum tahun 2050 tiba saat Net Zero Emision mulai berlaku,”tutup Surya Darma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *