Ketegangan AS-China Gerus Harga Komoditas


Jakarta, Ruangenergi.com – Saling tuduh antara Amerika Serikat (AS) dan Republik Rakyat China (RRC) terkait siapa yang paling bertanggung jawab terkait virus corona, telah membuka luka lama konflik perang dagang yang terjadi tahun lalu. Kondisi ini dinilai membuat harga sejumlah komoditas dunia terimbas negatif.

Bahkan, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan,tidak hanya minyak saja yang mengalami tekanan, komoditas lain seperti emas, perak hingga paladium pun terimbas ketegangan kedua negara tersebut.
“Ketegangan AS-China sangat jelas membuat sentimen negatif dan memperparah gejolak harga minyak, di tengah situasi kelebihan pasokan akibat corona, membuat harga minyak menjadi tidak kompetitif,” kata Mamit kepada Ruangenergi.com di Jakarta, Senin (4/5).

Menurutnya, pasca keributan kembali antara AS-China akan berpengaruh terhadap minyak dunia. “Per pagi tadi saja sudah sentimen negatif dimana untuk Bren turun 2.91% ke level US$25.67, WTI turun 7.74% di level US$18.25,” ungkapnya.

“Benar bahwa meskipun OPEC+ sepakat untuk memotong produksi 9.7 BOPD awal Mei kemarin dan direspon positif oleh pasar, namun pagi ini kembali menurun karena ke khawatiran akan terjadinya perang AS-China akibat tuduhan Covid-19 ini,” tambah dia.

Mamit menyesalkan adanya perseturuan kedua negara yang merupakan konsumen terbesar minyak dunia itu.ia khawatir kondisi ini akan kembali melemahkan konsumsi minyak, dimana Covid-19 masih terus membayangi di kedua negara tersebut. “Saya berharap permasalah tuduhan ini bisa segera diatasi agar pasar tidak terlalu khwatir dan kembali memukul harga minyak dunia,” tutupnya.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *