Kinerja MIND ID Kian Optimal dengan Perbanyak Smelter, Guna Pacu Hilirisasi

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Menjadi bangsa yang besar dan maju merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh perangkat didalamnya. Salah satunya dengan bagaimana memaksimalkan sumber dayanya untuk bisa memberi manfaat secara maksimal untuk kemajuan Negerinya.

Poin penting ini Kembali disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo mengenai pentingnya Hilirisasi dan Industrialisasi untuk kemajuan Bangsa Indonesia.

“Kita memiliki pekerjaan besar ke depan yang ingin kita lakukan adalah bagaimana membangun sebuah sistem yang semuanya bisa terintegrasi. Bisa memproduksi barang jadi maupun setengah jadi yang memberikan nilai tambah sebesar-besarnya, utamanya lapangan kerja bagi rakyat,” ungkap Jokowi.

Menjawab tugas dan tanggung jawab besar ini, Pemerintah melalui Kementrian BUMN membentuk Holding Industri Pertambangan, MIND ID.

“MIND ID memiliki setidaknya tiga mandat: Pertama, mengelola cadangan dan sumber daya strategis. Dua, Mengintegrasi Hilirisasi. Tiga, memiliki kepemimpinan pasar yang diwujudkan melalui optimalisasi komoditas mineral, ekspansi bisnis serta praktik tambang berkelanjutan,” ujar Hendi Prio Santoso selaku Direktur Utama MIND ID.

Pengelolaan cadangan sumber daya strategis yang dilakukan MIND ID sebesar – besarnya untuk membentuk peradaban yang lebih baik dan untuk kemajuan Bangsa Indonesia.

“MIND ID memiliki Noble Purpose yang menjadi komitmen dalam menjalankan setiap aspek operasional pertambangan dan kunci kesinambungan bisnis, yaitu: Kami mengeksplorasi sumber daya alam untuk peradaban, kemakmuran, dan masa depan yang lebih cerah,” tambah Hendi.

Hilirisasi saat ini menjadi tugas pokok yang wajib di kerjakan MIND ID, sebagai Holding Industri Pertambangan. Selain mampu meningkatkan nilai perekonomian dan pendapatan dari berlipat gandanya nilai produk setengah jadi ataupun produk jadi, Hilirisasi dan Teknologi terapannya mampu meningkatkan nilai komponen TKDN serta produk – produk buatan dalam Negeri, hingga membawa masa depan Indonesia yang lebih baik dan maju.

MIND ID menjawab tantangan ini bersama dengan seluruh anggotanya, PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk. Masing – masing tidak hanya menjalankan praktik pertambangan namun juga mendorong percepatan Hilirisasi.
PT Antam Tbk (ANTAM), saat ini sedang berfokus pada implementasi inisiatif strategis pengembangan hilirisasi Nikel.

Berlokasi di Halmahera Timur, ANTAM sedang melakukan penyelesaian proyek pembangunan Pabrik Feronikel. Progress konstruksi Pabrik Feronikel Haltim berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) telah mencapai 98% dan diharapkan dapat beroperasi pada semester kedua Tahun 2023. Nantinya Pabrik ini akan menambah portfolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan ANTAM menjadi 40.500 TNi.

PT Freeport Indonesia (PTFI), juga fokus pada hilirisasi tembaga dengan membangun Smelter baru. Smelter Manyar nantinya akan menjadi fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PTFI yang tengah dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur dengan luas total sekitar 100 hektar.

Smelter Manyar dirancang untuk memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia. Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun. Dengan demikian, setelah Smelter Manyar beroperasi, PTFI akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

PT Inalum (Persero) (Inalum), upaya Inalum meningkatkan kapasitas produksi salah satunya hadir lewat anak perusahaannya Indonesia Aluminium Alloy (IAA). Saat ini IAA sudah melakukan soft commissioning, memastikan mesin-mesinnya siap beroperasi dan mendaur ulang aluminium. Dengan beroperasinya PT IAA ini, Inalum mampu menargetkan peningkatan kapasitas 21 ribu ton per tahunnya.

PT Timah Tbk juga turut mewujudkan program hilirisasi melalui penggunaan teknologi terbaru dalam pengolahan komoditas timah. Teknologi bernama peleburan Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace merupakan babak baru transformasi teknologi dalam pengolahan timah. TSL Ausmelt Furnace sendiri adalah strategi PT Timah Tbk untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah saat ini, khususnya dalam memaksimalkan konsentrat timah kadar rendah.

Dengan TSL Ausmelt Furnace, diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40% Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun.

“MIND ID Sebagai Holding Industri Pertambangan menjalin sinergi dan kolaborasi antar anggotanya serta mendorong apa yang dicita – citakan Presiden RI dengan mendorong Hilirisasi, guna meningkatkan nilai tambah komoditas produk tambang serta mampu memperkuat bisnis inti Perusahaan,” jelas Hendi.

Selain Fokus pada operasional dan produk Hiliriasai, MIND ID juga menekankan pentingnya pengelolaan operasional tambang sesuai dengan prinsip Good Mining Practice dan mengedepankan praktik circular economy demi terciptanya keberlanjutan bisnis.

“MIND ID Bersama dengan seluruh anggota berkomitmen untuk menghadirkan praktik pertambangan yang berkelanjutan. Mendorong praktik circular economy hingga ke seluruh rantai bisnis Perusahaan, serta menggunakan energi yang rendah emisi serta baru terbarukan demi kontribusi Grup MIND ID sebagai pelopor Dekarbonisasi di Indonesia dan mendukung program Net Zero Emission,” tutup Hendi.