Komitmen Kuat Terhadap Kinerja Keberlanjutan, Regional Indonesia Timur Raih 5 Penghargaan Keselamatan Kerja

Jakarta, ruangenergi.com – Komitmen kuat dalam Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dalam mewujudkan komitmen kinerja keberlanjutan dalam aspek keselamatan kerja mendapatkan 5 ( lima ) Penghargaan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi (Migas) tahun 2024 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Migas (Ditjen Migas) Kementerian ESDM.

Kategori Tanpa Kehilangan Jam Kerja Sebagai Akibat Kecelakaan dan Kategori Pembinaan Keselamatan Migas. Tanda Penghargaan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi tahun 2024 ini diberikan untuk dua kategori yaitu Kategori Tanpa Kehilangan Jam Kerja Sebagai Akibat Kecelakaan yaitu PATRA NIRBHAYA dan Kategori Pembinaan Keselamatan Migas yaitu PATRA KARYA. Penghargaan tersebut diberikan kepada Zona 12 yakni Nirbhaya Karya Utama Adinugraha III dan Karya Raksa Tama yang diterima oleh GM Zona 12 Mefredi, dan Zona 13 meraih Nirbhaya Karya Utama serta JOB Tomori, meraih Nirbhaya Karya Utama dan Patra Prakarsa, yang diterima oleh GM Zona 13, Andry.

“Penghargaan ini merupakan bukti atas komitmen dan konsistensi Regional Indonesia Timur dalam memastikan aspek keselamatan kerja dan implementasi aspek ESG (Environmental, Social & Governance), utamanya terkait dengan aspek sosial dimana kesehatan dan keselamatan kerja menjadi salah satu indikator utama,” ujar Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin.

Upaya ini juga mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) No. 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi yakni melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin.

Arifin menegaskan komitmen mewujudkan zero accident dan menjadikan keselamatan kerja menjadi nilai utama dalam operasi migas yang tinggi risiko. Berbagai upaya yang dilakukan adalah menegakkan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan melalui Corporate Saving Rules (CLSR), Contractor Safety Management System (CSMS), Process Safety & Asset Integrity Management System (PSAIMS), Sistem Izin Kerja Aman (SIKA) dan housekeeping di lingkungan kerja.

“Pencapaian ini merupakan bukti bahwa seluruh perwira menempatkan keselamatan sebagai yang nilai utama. Saya sangat bangga atas capaian ini dan berharap ini menjadi penyemangat pekerja untuk semakin peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan pekerja lain, aset perusahaan dan lingkungan di sekitarnya,” tutur Arifin.

GM Zona 12, Mefredi, mengatakan bahwa Pencapaian lebih dari 55 juta jam selamat (safety man-hours) di lapangan Jambaran – Tiung Biru (JTB) Pertamina EP Cepu merupakan hasil kerja keras semua pihak yang terlibat dalam kegiatan operasional di JTB.

“Menjaga keselamatan dalam menjalankan operasi di JTB telah menjadi budaya. Tidak ada yang terkecuali, setiap pekerja dan mitra kerja yang berada di wilayah Regional Indonesia Timur wajib menjunjung tinggi HSSE Golden Rules Pertamina: Patuh – Intervensi – Peduli,” kata Mefredi.

GM Zona 13, Andry, mengatakan jam kerja selamat menjadi faktor penting dalam kinerja keberlanjutan karena akan meningkatkan rasa aman pekerja, mendorong produktivitas, efisiensi dan reputasi baik. “Terima kasih kepada semua Pekerja JOB Tomori sehingga kita dapat mencetak jam kerja selamat lebih dari 46 juta. Saya minta hal baik ini terus dipertahankan dan catatan perbaikan segera dilakukan agar terjadi continuous improvement untuk perbaikan kinerja ke depan,” kata Andry.

Secara kumulatif, nilai jam kerja selamat Regional Indonesia Timur Subholding Upstream telah mencapai lebih dari 190 juta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *