Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan unplanned shutdown di beberapa fasilitas terjadi karena umur fasilitas yang rata-rata sudah sangat tua (beberapa KKKS beroperasi sejak Tahun 1970an).
Sehingga menyebabkan berkurangnya efisiensi dan memerlukan perbaikan/rejuvenation, replacement dan revamping.
“Pada lapangan dengan karakteristik high impurities (tinggi zat pengotor) juga sering menyebabkan menurunnya kehandalan dari suatu Fasilitas produksi. Oleh karena itu, SKK Migas bersama sama dengan KKKS berupaya untuk melakukan langkah corrective, preventif dan solutif terhadap Fasilitas produsi eksisting dengan melakukan audit maintenance untuk melihat progres perawatan fasilitas di lapangan,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi Dananjoyo Suryodipuro dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Jumat (22/03/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sewaktu Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII DPR, Rabu (13/03/2024), di Jakarta, memaparkan sejumlah kendala dalam kegiatan operasi produksi KKKS.
Kejadian itu antara lain; unplanned shutdown terjadi di sejumlah KKKS? Kebocoran pipa dan power outage di Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES), PHE Offshore North West Java (PHE ONWJ). Terjadi juga landslide di KK ExxonMobil Cepu Ltd, pipe leakage Train-1 bp Berau, gangguan generator di Husky CNOOC Madura Ltd (HCML), dan lain sebagainya