Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai perkembangan pembangunan Train III Kilang LNG Tangguh di Papua Barat cukup positif walau sempat terhambat karena dua kali outbreak di masa pandemic Covid-19,sekarang sudah full force.
Ada 12 ribu pekerja sedang beraktivitas dan tanpa disturbsi selama 7 bulan. Saat ini sudah terlihat instalasi yang mengalami completion juga.
“Dari Tangguh perkembangan proyek cukup positif. Dari proyek yang terhambat karena 2 kali outbreak di masa pandemic sekarang sudah full force dengan 12 ribu pekerja dan tanpa disrupsi selama 7 bulan. Sudah terlihat instalasi yang mengalami mechanical completion juga,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Kemal Rohali kepada ruangenergi.com,Rabu (22/06/2022) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,bp Regional President Asia Pacific Nader Zaki memberikan konfirmasi bahwa pada pada tanggal 6 Juni, Tangguh LNG melakukan shutdown terhadap fasilitas Train 1 untuk melakukan pekerjaan reparasi.
Keputusan untuk melakukan shutdown ini diambil untuk memastikan keamanan dan keandalan operasi Kilang LNG Tangguh di Bintuni, Papua Barat.
Atas shutdown tersebut, bp telah berkomunikasi kepada SKK Migas dan para buyers LNG Tangguh.
“Kami dapat memberikan konfirmasi bahwa pada tanggal 6 Juni, Tangguh LNG melakukan shutdown terhadap fasilitas Train 1 untuk melakukan pekerjaan reparasi. Keputusan untuk melakukan shutdown ini diambil untuk memastikan keamanan dan keandalan operasi kami. Kami terus bekerja untuk memastikan reparasi dapat diselesaikan dengan aman dalam waktu secepatnya, serta meminimalisir dampak terhadap konsumen kami.Kami juga telah mengkomunikasikan hal ini kepada SKK Migas,” kata Nader kepada ruangenergi.com, Jumat (10/06/2022) di Jakarta.