Luar Biasa! Sepanjang 2021 Ada 6,9 Juta Pohon Penghijauan Ditanam KKKS

Kampar,ruangenergi.com– Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, berdasarkan data SKK Migas untuk tahun 2021 program penghijauan yang wajib dilakukan oleh KKKS dan sudah disepakati bersama dalam Work Plan and Budget (WPN&B) mencapai 6,9 juta pohon dengan total lahan seluas 14.100 hektare (ha).

Jumlah tersebut diproyeksi bisa menyerap CO2 mencapai 87.100 ton per tahun. Peningkatan produksi migas nasional akan sejalan dengan upaya pengurangan emisi karbon.Langkah penghijauan ini sejalan dengan rencana dan strategi Indonesia Oil and Gas (4.0) bahwa selain target peningkatan produksi migas di tahun 2030, target lainnya adalah peningkatan multiplier effect bagi perekonomian dan keberlanjutan lingkungan.

“Jumlah program pemboran di tahun 2022 lebih besar dibandingkan tahun 2021, sebagai bagian komitmen hulu migas dalam keberlanjutan lingkungan, maka pada tahun ini kami akan melakukan program penghijauan yang lebih banyak dan lebih luas dibandingkan tahun yang lalu. Ini bagian dari wujud nyata hulu migas mendukung program pengurangan emisi karbon dan menjadikan operasional industri hulu migas lebih ramah lingkungan”, kata Dwi Soetjipto saat melakukan kunjungan kerja ke EMP Bentu Ltd di Kabupaten Kampar Provinsi Riau,Senin (03/01/2022) di Kampar,Riau.

Pada kunjungan kerja di EMP Bentu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, GM EMP Bentu Tri Firmanto dan rombongan, sekaligus melakukan kick off program penghijauan hulu migas dengan menanam pohon di Lubuk Ogong. Berbagai jenis pohon produktif sehingga selain dapat mengurangi emisi karbon, memberikan pula manfaat langsung lainnya.

Pengurangan Emisi Karbon

Peningkatan produksi migas nasional akan sejalan dengan upaya pengurangan emisi karbon. Kegiatan penanaman pohon di wilayah kerja EMP Bentu yang bersamaan dengan kegiatan tajak sumur menunjukkan bukti nyata pelaksanaan program pengurangan emisi karbon di industri hulu migas.

Dwi dalam kunjungannya,mengingatkan bahwa persaingan menarik investor asing yang semakin ketat. Di sisi lain dia berharap investor dalam negeri dapat meningkatkan peran dan kontribusinya bagi industri hulu migas nasional. Industri migas masih cerah sampai puluhan tahun kedepan.

“Ditengah transisi ke arah energi baru dan terbarukan, gas akan memberikan peran yang penting karena memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan energi fosil lainnya. Ketika energi fosil lainnya jumlah dikurangi, maka larinya akan ke gas. Potensi migas di Indonesia kedepannya akan didominasi gas, ini adalah peluang, dan diharapkan EMP Group menjadi salah satu yang mengambil peluang ini”, imbuh Dwi Soetjipto.

Pemerintah,lanjut Dwi, telah memberikan dukungan dan sangat terbuka untuk mempercepat monetisasi lapangan-lapangan migas yang ada. Sehingga potensi energi migas dapat diambil sepenuhnya untuk mendukung penerimaan negara dan modal pembangunan.

“Karena jika tidak diambil, maka migas akan tetap didalam perut bumi saat EBT sudah digunakan sepenuhnya”, pungkas Dwi Soetjipto.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *