Jakarta, ruangenergi.com- Kabar gembira datang dari Deputi Keuangan dan Komersialisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Kurnia Chairi yang menyampaikan ada kesepakatan non binding dari domestik dan negara-negara Asia plus Eropa untuk meminta pasokan LNG dari Indonesia ke negara-negara tersebut.
SKK Migas mencatat total demand LNG dari negara-negara Asia dan Eropa plus domestik, mencapai lebih dari 20 MTPA (million tonnes per annum).
“Dari domestik, dan negara-negara Asia dan Eropa (detail belum bisa diinfokan dulu). Total demand sudah mencapai lebih dari 20 MTPA, bersifat kesepakatan non binding,”kata Kurnia Chairi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Selasa (11/06/2024), di Jakarta.
Kurnia bercerita, semua kebutuhan dan tambahan supply LNG dari berbagai negara/perusahaan sudah diinventarisir untuk mendapatkan alokasi dari beberapa lapangan yang akan segera berproduksi seperti Masela, Geng North, IDD.
Dalam catatan ruangenergi.com, Penasehat Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf mengatakan bahwa bisnis gas alam cair (LNG) di Indonesia ke depannya memiliki prospek yang baik.
“Permintaan (LNG) ke depannya terus meningkat. Jadi, nggak khawatir lah untuk LNG ke depan,” ujar Nanang ketika ditemui setelah menghadiri acara Indonesia Petroleum Association Conference and Exhibition (IPA Convex) 2024 di Tangerang, Banten, Kamis.
Nanang menjelaskan bahwa LNG merupakan salah satu alternatif untuk para pelaku industri yang kesulitan mendapatkan gas alam untuk proses produksinya.