Jakarta, ruangenergi.com – ANTAM kembali mencatatkan pertumbuhan capaian kinerja Operasional dan Keuangan Perusahaan yang positif sepanjang tahun 2022. Capaian pertumbuhan tersebut didukung upaya ANTAM untuk mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas dan bauksit di tengah kondisi pemulihan ekonomi global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam mulia sepanjang tahun 2022.
Tak hanya tercermin dari catatan kinerja produksi, penjualan dan keuangan Perusahaan yang solid, selama 2022 ANTAM juga mencatatkan kinerja keberlanjutan yang optimal. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam melaksanakan good mining practices dan bertumbuh bersama masyarakat terutama yang berada di sekitar wilayah operasional ANTAM. Sebagai komitmen dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), pada tahun 2022 ANTAM telah merealisasikan dana program TJSL sebesar Rp124,27 miliar yang terdiri dari pendanaan usaha mikro dan kecil (PUMK) dan non PUMK. Atas komitmen ini, ANTAM mencatatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (Community Satisfaction Index) sebesar 85,06 poin (sangat puas).
Terkait dengan pengelolaan lingkungan, ANTAM juga telah melakukan berbagai program pengelolaan lingkungan, diantaranya penanaman 167.056 pohon, serta melakukan berbagai upaya dekarbonisasi untuk mendukung Pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060.
Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terkait pajak maupun PNBP, ANTAM secara berkala melakukan pembayaran pajak maupun PNBP sesuai dengan aktivitas operasional yang dijalankan. Pada tahun 2022, kontribusi ANTAM kepada negara tercatat sebesar Rp2,82 triliun dalam bentuk pembayaran pajak dan pemenuhan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Kinerja 1Q23
Melanjutkan capaian kinerja positif di tahun 2022, pada kuartal 1 tahun 2023 (1Q23), ANTAM kembali mencatatkan kinerja positif dengan catatan laba tahun berjalan sebesar Rp1,66 triliun rupiah, tumbuh 13% dari periode yang sama Tahun 2022 Sebesar Rp1,47 triliun. Kinerja operasi dan keuangan ANTAM yang solid tercermin dari capaian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 1Q23 sebesar Rp2,52 triliun, meningkat dibandingkan capaian pada periode yang sama di tahun 2022 (1Q22) sebesar Rp2,10 triliun atau tumbuh 19%.
Pertumbuhan profitabilitas ANTAM pada 1Q23 tercermin pada capaian laba kotor sebesar Rp2,85 triliun, tumbuh 16% dari capaian laba kotor pada 1Q22 sebesar Rp2,45 triliun. Sementara itu capaian laba usaha Perusahaan pada 1Q22 tercatat sebesar Rp1,91 triliun, tumbuh 18% dibandingkan 1Q22 sebesar Rp1,62 triliun. Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjalan 1Q23 ANTAM sebesar Rp1,66 triliun, naik 13% dari laba tahun berjalan pada 1Q22 sebesar Rp1,47 triliun.
Pada tahun 2023, ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit ANTAM, seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri. Pada 1Q23, total penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp11,59 triliun, meningkat 19% dibandingkan periode 1Q22 sebesar Rp9,75 triliun. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp10 triliun atau 86% dari total penjualan bersih ANTAM pada 1Q23.
Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih ada 1Q23 sebesar Rp7,01 triliun (60%), disusul bijih nikel sebesar Rp2,98 triliun (26%), feronikel sebesar Rp1,20 triliun (10%), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp326 miliar (3%).
Proyek Pengembangan Strategis
Pada tahun 2023, ANTAM terus berkomitmen melanjutkan proyek pengembangan strategis perusahaan. Pada tahun ini ANTAM akan menyelesaikan proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur yang memiliki kapasitas 13.500 TNi per tahun yang direncanakan akan memulai fase commissioning pada semester kedua tahun 2023.
ANTAM juga tengah menjalankan pengembangan hilirisasi nikel untuk baterai kendaraan listrik dimana pada Januari 2023 ANTAM telah menandatangani CSPA dengan HKCBL atas Sebagian kepemilikan saham ANTAM pada PT SDA (pembentukan JV Mining). Selain itu, pada 4 Mei kemarin ANTAM, PT IMC dan HKCBL menandatangani CSPA atas pengalihan Sebagian kepemilikan saham PT FHT untuk pengembangan dan pengoperasian kawasan industri sebagai lokasi pengembangan ekosistem EV Battery terintegrasi, serta perluasan dan/atau pembangunan pelabuhan dan infrastruktur lainnya (pembentukan JV Kawasan Industri). Penandatanganan CSPA ini merupakan milestone Perusahaan atas upaya pengembangan EV Battery yang sedang dilakukan.
Terkait komoditas bauksit, ANTAM juga terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun.
Komitmen Melaksanakan Best Practices
Sebagai anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID, ANTAM terus melakukan inovasi dalam produksi dan penjualan, dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta implementasi strategi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien, dalam memaksimalkan imbal hasil dari komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Perusahaan juga terus menjalankan komitmen, untuk melaksanakan pertumbuhan berkelanjutan dengan melaksanakan best practices di setiap lini operasi Perusahaan, senantiasa cermat dalam melihat peluang pasar, merencanakan kegiatan eksplorasi secara agresif, efektif, dan market-based, serta melakukan sinergi dan koordinasi secara intensif, dengan pemangku kepentingan.