Jakarta,ruangenergi.com-ExxonMobil Indonesia melalui anak usaha PT ExxonMobil Lubricants Indonesia mengoperasikan terminal bahan bakar minyak (TBBM) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Keberadaan TBBM Mobil di Kalimantan Timur ini menggambarkan betapa ExxonMobil siap penetrasi pasar retail BBM di Kalimantan Timur.
Direktur Hilir Ditjen Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih membenarkan adanya terminal BBM dibangun dan dioperasikan ExxonMobil dengan merek dagang Mobil.
“Iya benar Mobil bangun TBBM di Balikpapan,Kaltim. Sewa jangka panjang di sana,” kata Soerjaningsih kepada ruangenergi.com,Jumat (08/10/2021) di Jakarta.
Terpisah, Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) Patuan Alfon Simanjuntak membenarkan pihaknya sudah menerima laporan tentang keberadaan dan kegiatan operasi TBBM Mobil di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dalam catatan ruangenergi.com,Exxon menggandeng Grup Salim lewat PT Indomobil Prima Energi, untuk menawarkan kemitraan SPBU mini.Exxon sudah mengoperasikan lima SPBU mini di desa-desa Purwakarta. Luas area lahannya mirip seukuran minimarket, dengan fasilitas satu nozzle di masing-masing SPBU.
Saat ini SPBU mini ExxonMobil sudah tersebar sebanyak 40 titik di sekitar Purwakarta, Karawang, Cikarang, dan Pandeglang. Beberapa diantaranya merupakan SPPBU mini milik investor perorangan.
Sisanya, bekerjasama dengan perusahaan lain sebagai pengelolanya.biaya investasi SPBU mini ExxonMobil yang ditawarkan cukup terjangkau, yakni sekitar Rp 65 juta – Rp 85 juta. Fasilitas yang akan didapatkan yaitu konstruksi, instalasi listrik, dan perizinan. Biaya tersebut akan disesuaikan kembali dengan lokasi dan luas lahannya.
Selain itu, calon mitra juga perlu menyiapkan biaya sebesar Rp 40 juta sebagai deposit pasokan BBM dan suku cadang. Biaya deposit ini bersifat refundable, artinya jika kerjasama telah selesai, biaya tersebut bisa dikembalikan. Jadi total modal yang perlu disiapkan calon mitra sekitar Rp 110 juta – Rp 140 juta, dengan catatan calon mitra sudah memiliki lahan sendiri.
Minimal luas lahan yang harus disiapkan calon mitra, sebesar 200 meter persegi. Sekitar 1/3 sisi depan dari lahan tersebut harus dicor guna akses keluar-masuk kendaraan.