Riau, Ruangenergi.com – BPH Migas melakukan monitoring pengawasan terhadap Jenis Bahan Bahar Tertentu (Solar) dan Jenis Bahan Bakar Penugasan Khusus (Premium) dan Digitalisasi Nozzel di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) penyalur dan Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) di wilayah Perawang Siak, Provinsi Riau.
Adapun dua penyalur BBM diantaranya, yang dialkukan pengawasan oleh BPH Migas yakni SPBU Penyalur 14.286.6105 dan APMS 16.287.058.
Komite BPH Migas, M. Lobo Balia, mengatakan, peda Penyalur 14.286.6105 ditemukan beberapa kendala.
“Pertama, supply yang delayed (normal 5 jam) realisasi 6 s.d 7 jam. Kedua, masih terdapat nopol plat merah yang menggunakan JBKP (Premium) sehingga diperlukan sosialisasi penggunaan JBKP agar tepat sasaran. Ketiga, masih terjadi antrian pengisian, dikarnakan jarak dengan spbu penyalur terdekat sekitar 20Km,” kata Lobo, (01/10).
Lobo, menambahkan, minat dengan penggunaan BBM Janis Premium masih sangat tinggi di wilayah tersebut. Tercatat, konsumsi Premium sebanyak 8 Kilo Liter (KL), sementara konsumsi Jenis Bahan Bakar Umum (JBU) Pertalite dan Pertamax kurang dari 1 KL.
“Mindset Warga Riau yang “fanatik” dengan Premium dibuktikan pada sample SPBU Penyalur 14.286.6105 di Siak dengan konsumsi Premium mencapai 8KL, sedangkan JBU (Pertalite dan Pertamax) kurang dari 1KL,” tukasnya.
Ia menambahkan, selain melakukan pengawasan penyaluran JBT dan JBKP, pihaknya juga melakukan kunjungan ke Kantor Bupati Siak.
Dalam pertemuan dengan, Pjs. Bupati Siak, Indra Agus Lukman, yang juga merangkap Kadis ESDM Provinsi Riau, menyampaikan rencana pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga (jargas) di Kabupaten Siak sejumlah 2.000 SR (Sambungan Rumah Tangga).
Tak hanya itu, Indra juga menyampaikan rencana pembangunan Pertashop di 10 titik pada wilayah yang sama.