Pekanbaru – Indonesia kembali menapaki langkah besar dalam pembangunan infrastruktur energi. Proyek Strategis Nasional (PSN) Pipa Transmisi Gas Bumi Dumai–Sei Mangke (DUSEM) dipastikan akan segera dikerjakan pada 2025 hingga 2027. Pipa sepanjang lebih dari 541 kilometer ini akan menghubungkan Belawan di Sumatera Utara hingga Duri di Riau, melintasi 11 kabupaten/kota.
Untuk memperlancar perizinan dan koordinasi lintas sektor, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Migas menggelar Focus Group Discussion (FGD) Perizinan Pembangunan Pipa DUSEM di Pekanbaru, Riau, Senin (2/9/2025).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Agung Kuswardono, menegaskan bahwa pembangunan proyek ini membutuhkan dukungan banyak pihak.
“Pemerintah pusat tidak bisa berjalan sendiri. Karena itu kami kulonuwun, mohon dukungan, sekaligus mensosialisasikan dimulainya pembangunan pipa gas DUSEM,” kata Agung, dikutip dari website Migas.
FGD ini menghadirkan pemaparan kebijakan dan detail teknis proyek. Di antaranya dari Sub Koordinator Penyiapan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ditjen Migas, Urlyagustina Rakhmawati, serta Prof. Dr. Bagus Budiwantono dari ITB. Hadir pula perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, hingga BUMN energi seperti PHR, PGN, Pertagas, dan sektor swasta pengguna gas.
Agung menjelaskan, pipa DUSEM merupakan kelanjutan dari pipa Cisem 1 dan Cisem 2. Jika rampung pada 2027, jaringan pipa gas bumi akan membentang dari ujung Sumatera hingga timur Jawa.
“Saat proyek Cisem dimulai, banyak industri baru bermunculan untuk memanfaatkan gas bumi. Kami optimistis hal serupa akan terjadi di sepanjang jalur pipa DUSEM,” tambahnya.
Namun pembangunan ini juga menuntut sinergi perizinan lintas instansi. Kepala BPJN Wilayah II Riau, Dr. Ir. Yohanis Tulak Todingrara, M.T., mengingatkan pentingnya koordinasi terkait persetujuan crossing pipa dengan jalan nasional.
“Kami sarankan permohonan titik crossing diajukan bersama-sama untuk wilayah Riau dan Sumut. Sebelum itu, mohon agar KMZ disampaikan dan dikonsultasikan dengan BPJN,” ujarnya.
Pipa DUSEM akan melewati beragam medan, termasuk ROW Jalan Tol, jalan nasional, sungai, hingga rel kereta api. Khusus di Riau, jalur ini akan melintasi Kabupaten Rokan Hilir dan Bengkalis.
Agung menutup FGD dengan ajakan kolaborasi.
“Meskipun ini PSN, kami tetap berkomitmen mengikuti aturan yang berlaku. Dukungan instansi terkait sangat penting agar proyek ini bisa berjalan lancar,” pungkasnya.
Dengan terealisasinya proyek pipa DUSEM, diharapkan akses energi bersih dan efisien semakin mudah dijangkau masyarakat maupun industri di Sumatera. Sebuah langkah nyata menuju kemandirian energi nasional.