Jakarta, ruangenergi.com—Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Jumat (27/09/2024), menyatakan bahwa salah satu alasan Proyek Kutei North Hub (KNH) yang dikerjakan oleh ENI Indonesia Limited (ENI Indonesia) dimasukkan ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2024 adalah untuk mempermudah proses perizinan.
Sebagai Proyek Strategis Nasional, KNH akan mendapatkan kemudahan dalam mengurus izin dari otoritas manapun di Indonesia.
“Itulah mengapa kami menjadikan KNH sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Proses perizinan akan tetap kami lakukan. Saat ini, kami sudah mulai menangani masalah AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), pemakaian ruang laut, dan seluruh perizinan yang diperlukan,” jelas Wahju.
Saat ini, tantangan utama dalam proyek KNH adalah kemampuan perusahaan yang akan membangun kapal FPSO (Floating Production, Storage, and Offloading). Di dunia, hanya sedikit perusahaan yang mampu membangun kapal tersebut.
“Artinya, diperlukan kecepatan dalam mengambil keputusan agar kita (SKK Migas bersama ENI) mendapatkan slot untuk fabrikasi di tempat yang akan digunakan untuk membuat FPSO. Jika terlambat memesan, kita akan mendapat slot waktu berikutnya. Jadi, waktu terlama dalam proyek ini adalah proses pembuatan FPSO. Siap untuk start-up baru bisa dilakukan setelah FPSO selesai. Nanti kami akan mengundang pihak-pihak yang bisa mengerjakan FPSO,” jelas Wahju.
Wahju menegaskan, untuk menjamin proyek-proyek tersebut terverifikasi secara teknis dan memenuhi kepentingan nasional, SKK Migas melibatkan institusi pendidikan untuk terlibat pada proyek tersebut.
Keterlibatan yang diberikan adalah dukungan tenaga ahli sebagai Subject Matter Expert (SME) untuk memberikan justifikasi maupun evaluasi terhadap rangkaian proyek tersebut.
Proyek pertama yang akan dieksekusi adalah proses desain dokumen Front End Engineering Design (FEED) Proyek Kutei North Hub di Headquarter Eni di Milan, Italia.
Dalam kesempatan yang sama, Deputy VP Project ENI Indonesia Ltd Ade Mashedi menegaskan pihaknya mengurus segala macam perizinan ke beberapa kementerian.
“Alhamdulilah tidak ada kendala. Semua smooth saja. Kita jalan sesuai dengan rencana kita baik project maupun eksplorasi yang kita lakukan saat ini,” tegasnya.