Jakarta, Ruangenergi.com – Seiring pulihnya perekonomian global ditengah Pandemi Covid-19, PT ABM Investama Tbk (ABM Investama) mengungkapkan optimis, tren perkembangan sektor pertambangan khususnya batubara akan tumbuh positif.
Direktur PT ABM Investama, Adrian Erlangga, mengatakan bahwa India masih menjadi tujuan utama ekspor batubara. Ia mengaku ekspor batubara ke India tidak terhambat kondisi Pandemi Covid-19 lantaran meningkatkan kasus paparnya Covid-19 di India.
Pasalnya, pada April 2020 India pernah menutup seluruh pelabuhan (port) di wilayah akibat Pandemi Covid-19 yang dilakukan Pemerintah India.
“India menutup atau men-declare force majeure di bulan Maret 2020, sehingga seluruh port di India tutup pada April 2020. Tapi di tahun ini, kebijakan itu tidak diambil oleh pemerintah India, meskipun ada lonjakan kasus Covid-19,” tutur Adrian, dalam keterangan resminya, (15/05).
Selain India, ia mengemukakan bahwa ABM Investama juga melihat adanya celah pasar batubara di negara lain, yakni Amerika Serikat (AS) dan China. Hal tersebut lantaran masih berlangsungnya perang dagang antara negeri Paman Sam dengan negeri Tirai Bambu tersebut.
Tentunya situasi seperti ini membuat peluang meningkatnya ekspor batubara ke negara tersebut. Menurutnya, India bukan satu-satunya negara yang menggunakan batubara, melainkan masih ada China, Malaysia, Vietnam dan lainnya.
“China industrinya mulai bangkit, juga Vietnam dan Malaysia. Kami juga melihat pasar domestik Indonesia masih sangat terbuka. Kalau misalnya India slow down, kita bisa switch untuk negara lain,” tandasnya.
