Jakarta, Ruangenergi.com – Kepala Biro Perencanaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hariyanto mengatakan, Pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah fokus meningkatkan kapasitas industri domestik dan nilai tambah sumber daya gas nasional. Hal ini karena jumlah cadangan gas di Indonesia masih cukup besar dan produksinya belum sepenuhnya dioptimalkan.
“Akselerasi dengan memanfaatkan gas untuk bahan baku guna menghasilkan produk-produk jadi yang dikonsumsi masyarakat sedang menjadi perhatian serius,” kata Hariyanto dalam keterangannya, Senin (13/5).
Menurutnya, hal ini dibutuhkan demi mengurangi ketergantungan pada minyak dan mengoptimalkan potensi ekonomi dari sisi penggunaan gas. Untuk itu program hilirisasi gas perlu terus didorong demi mencapai target dimaksud.
“Ini akan meningkatkan efisiensi dan nilai tambah serta multiplier effect perekonomian nasional secara menyeluruh,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM hingga 1 Januari 2023 jumlah cadangan gas terbukti (P1) mencapai 35.299,31 Billion Standard Cubic Feet (BSCF). Dengan tingkat produksi rata-rata 6.636 MMscfd per hari maka cadangan gas Indonesia bertahan hingga 15 tahun. Ini belum ditambah dengan total cadangan P2 dan P3 yang bisa dikonversi menjadi P1.
Lebih jauh Hariyanto menjelaskan, konversi BBM ke gas saat ini dilakukan program konversi pembangunan diesel ke gas sebanyak 47 pembangkit yang membutuhkan 285 MMSCFD atau sekitar 2 MTPA yang dimulai Desember 2023.
“Selain itu ada subtitusi LPG ke gas melalui program jaringan gas dengan skema KPBU target kurleb 5 juta SR (sambungan rumah tangga),” kata dia.
Lebih jauh Haryanto mengungkapkan, salah satu persiapan infrastrutkur paling krusial dalam meningkatkan penggunaan gas domestik adalah menyiapkan pipa gas untuk sambungkan Pulau Sumatera dari Aceh hingga ke Jawa.
“Jika infrastruktur ini sudah rampung maka bisa menyalurkan potensi gas bumi dari WK Agung dan WK Andaman Aceh,” ujarnya.
“Pemerintah telah menyusun desain pemanfaatan gas bumi nasional yang menitikberatkan pada pengembangan ekosistem gas domestik mulai dari sistem pasokan hingga sistem pemanfaatannya yang diarahkan untuk hilirisasi gas, konversi BBM ke gas, dan subtitusi LPG ke gas,” pungkasnya.(SF)