Jakarta, Ruangenergi.com – PT PLN (Persero) menggelar Konvensi PDKB 2020. Di mana Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) merupakan jantung utama PLN dalam melayani pelanggannya.
DIrektur Utama PLN, Zulkifli Zaini, dalam sambutannya mengungkapkan, di tengah Pandemi Covid-19 yang mempengaruhi seluruh perekonomian Indonesia tuntutan pelanggan PLN terhadap kualitas dan kontinuitas ketenagalistrikan adalah suatu hal yang mutlak dan tidak dapat ditawar lagi.
“Dari Sabang-Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Tentu kita sangat perhatian terhadap kontinuitas tenaga listrik di kota-kota besar di seluruh Indonesia,” terang Zulkifli secara virtual, (23/12).
Ia menambahkan, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mendapatkan akses layanan secara mobile. Transparansi layanan PLN khususnya dikalangan industri dan bisnis harus benar-benar terukur dan di deklarasikan kepada pelanggan melalui tingkat mutu layanan yang transparan dan dapat diakses oleh publik.
“Mandat kita kembali ke utama adalah menjaga keandalan listrik tanpa padam. Sekali lagi saya ingin sampaikan bahwa mandat kepada kita yang paling utama adalah menjaga keandalan listrik tidak padam,” tegasnya.
“Kita boleh memiliki banyak hal yang kita kerjakan sehari-hari, tapi ingat nomor satu jaga keandalan listrik tidak padam. Dalam hal ini peran dari tim PDKB sangat utama,” sambung Zulkifli.
Untuk itu, dirinya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim PDKB di seluruh Indonesia yang telah dari waktu ke waktu terus menjaga keandalan listrik di seluruh Indonesia.
“Apresiasi dan rasa hormat kami kepada seluruh keluarga besar tim PDKB PT PLN (Persero),” paparnya.
Kemajuan teknologi dan tuntutan pelanggan saat ini memaksa PLN untuk bertranformasi mengikuti perkembangan zaman. Mendorong PLN untuk mengembangkan digitalisasi layanan dan pola pemeliharaan jaringan baik transmisi dan distribusi harus dilakukan secara online, sehingga tidak lagi ada pemadaman akibat pemeliharaan jaringan.
Kondisi ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi PLN untuk lebih meningkatkan fungsi dan peran tim PDKB.
“Kami ingin menyampaikan bahwa tim PDKB PLN harus mempu menjadi pelopor dan garda terdepan dalam menjaga kontinuitas penyaluran listrik yang berkualitas pada pelanggan. Disamping itu PDKB juga sangat berpeluang menjadi pelopor bagi pengembangan usaha baru PLN dalam mendorong peningkatan pendapatan melalui Byond kWh, sehingga harus terus dikembangkan agar tumbuh menjadi tenaga yang professional serta mempunyai daya saing tidak hanya nasional tetapi juga di kancah internasional,” ungkapnya.
“Atas nama direksi PLN sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas semua upaya tim PDKB PLN yang telah berjibaku di lapangan demi listrik yang terus menyala menerangi nusantara tanah air tercinta,” tuturnya.
Ia mengatakan, tim PDKB PLN juga telah teruji, sebagai pelopor inovasi yang terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman dan tuntutan pelanggan.
Ia berkeyakinan, di masa depan PDKB PLN akan menjadi role model bisnis baru yang mempunyai nilai jual tersendiri dalam mendukung transformasi PLN peningkatan pendapatan.
“Sekali lagi rasa apresiasi dan terima kasih direksi PLN mohon disampaikan kepada ke seluruh jajaran PDKB yang bertugas di seluruh Indonesia. Apresiasi kami juga tolong disampaikan kepada keluarga saudara di rumah yang telah mendukung anda, mendukung kita semua untuk bekerja dengan baik 24 sehari, 7 hari seminggu, di saat cuaca yang baik dan cuaca kurang baik. Tanpa dukungan keluarga saudara di rumah kita tidak akan pernah bisa melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Jantungnya PLN
Sementara, Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menambahkan bahwa tim PDKB bisa dikatakan adalah jantungnya PLN dalam melayani pelanggan.
“Tanpa dijaga oleh korps yang tangguh ini pekerjaan pembangkitan akan sia-sia, dan kita tidak bisa bayangkan bagaimana jadinya bila dalam situasi Pandemi Covid-19 listrik tidak terlayani dengan baik,” jelas Darmawan.
Ia mengemukakan, teman-teman PDKB ini bekerja dalam senyap tetapi bertaruh nyawa.
Mereka harus siap kapan saja 24 jam penuh, pekerjaan ini membentang di seluruh negeri dari Sabang-Merauke, dari Utara Khatulistiwa sampai selatan, yang total panjangnya lebih dari 1 juta kilometer sirkit, sementara keliling bumi hanya 45.000 kilometer, jadi ini 20 ribu kali keliling bumi.
“Tantangannya tidak mudah, jaringan itu menembus gunung, bukit, membelah sungai melewati ngarai. Jika ada masalah pasukan PDKB itu sudah siap dalam hitungan menit, untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sangat rumit,” bebernya.
“Salah sedikit saja, nyawa menjadi taruhannya. Tentu saja tanpa loyalitas, dedikasi, keberanian yang luar biasa, pengorbanan, pekerjaan ini akan membuat siapa saja akan ngeri dan takut. Tapi korps yang kita banggakan ini mampu menunaikan tugasnya dengan sempurna,” tandas Darmawan bangga.