Perlu Adanya Sinergi Pemerintah dan Pelaku Sektor Hulu Migas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Balikpapan, Kaltim, ruangenergi.com-Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN / Bappenas Nizhar Marizi,  menyampaikan perlunya sinergi pemerintah dan pelaku sektor hulu migas untuk mendukung kebijakan swasembada energi ini.

Apabila melihat porsi bauran energi tahun 2023 kemarin, porsi bauran minyak dan gas bumi (migas) yang tinggi menunjukkan bahwa ketahanan energi Indonesia masih memiliki ketergantungan yang tinggi pada sumber energi migas khususnya sektor industri dan transportasi.

Gas bumi merupakan sumber energi ideal yang dapat diandalkan dalam masa transisi menuju energi terbarukan dengan tetap memperkuat ketahanan energi. Pemanfaatan gas bumi banyak digunakan pada sektor Industri dan jargas rumah tangga. Hal ini didukung pula dengan potensi Indonesia yang memiliki kekayaan cadangan Gas yang cukup besar.

Ditambahkan oleh Nizar, sebenarnya minyak bumi masih menjadi salah satu pilar dalam
mendukung ketahanan energi nasional. Namun pengembangan minyak bumi kedepan
diarahkan untuk mendukung implementasi transisi menuju energi bersih melalui peningkatan kualitas BBM rendah emisi dan implementasi mandatori Bahan Bakar Nabati (BBN) seperti B35 dan B40.

Isu lainnya yang dibahas dalam pertemuan, yakni mengenai strategi atau rencana untuk
mengelola dan mengaktifkan kembali sumur-sumur idle yang ada di wilayah kerja migas yang dikelola KKKS.

Upaya ini termasuk upaya reaktivasi sumur untuk meningkatkan produksi migas, serta penerapan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dengan memaksimalkan hasil dari sumur – sumur yang sudah ada dan diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung kemandirian energi nasional.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE Direktorat Jenderal Energi
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Harris, tranformasi energi dalam menuju sumber energi berkelanjutan oleh Swasembada energi, transisi energy menuju era dekarbonisasi 2025 – 2029 meliputi penyiapan regulasi/roadmap, pemanfaatan gas sebagai energi transisisi., efisiensi / teknonologi rendah carbon, fuel switching (ke bahan bakar yang yang lebih rendah emisi).

Kerjasama dan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pengembangan
sumber daya manusia, diperlukan untuk mencapai transisi energi yang adil dan memenuhi
tujuan mitigasi perubahan iIklim.

Industri Hulu Migas di wilayah Kalimantan & Sulawesi, menurut  Koordinator pengawasan eksploitasi minyak dan gas bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ma’ruf Affandi, menyampaikan bahwa kegiatan
hulu migas di wilayah Kalsul masih menjadi penyumbang produksi migas yang cukup besar
bagi total produksi nasional.

Kalsul masih menyumbang 12% produksi minyak dan 30% produksi gas secara nasional. Besarnya kontribusi ini tentunya akan meningkat dimasa datang terlebih pasca ditemukannya cadangan baru di Geng North dan pengembangan lapangan IDD oleh Eni yang merupakan PSN.

Tambahan cadangan ini nantinya pun dapat mengaktivasi kembali beberapa train yang ada di Badak LNG Bontang.

Alih Fungsi Lahan

Azhari Idris bercerita, alih fungsi lahan sawah menjadi tantangan swasembada pangan nasional dan swasembada energi. Alih fungsi lahan pertanian yang dialihkan menjadi kepentingan umum untuk keperluan pengembangan industri hulu migas, menjadi tantangan dan harus disinergitaskan secara bersama.

“Bagaimanapun keduanya harus berjalan berdampingan tanpa ada yang dirugikan”. urai Azhari.

Pengalih fungsian lahan yang sudah ditetapkan sebagai LP2B untuk kepentingan umum
hanya dapat dilakukan dengan syarat; telah dilakukannya kajian kelayakan strategis; disusun rencana alih fungsi lahan; dibebaskan kepemilikan haknya dari pemilik; dan disediakan lahan pengganti terhadap LP2B yang dialih fungsikan sesuai dengan ketentuan / perundangan yang berlaku.

Saat ini di wilayah Kalsul terdapat 2 (dua) area yang sedang berproses pengurusan
LP2B yakni Energy Equity Epic Sengkang di Wajo dan JOB Tomori di Kabupaten Banggai.
Industri hulu migas sangat berkomitmen dalam pemenuhan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Upaya peningkatan lifting, ekslorasi masif, optimalisasi lapangan produksi dan reaktivasi lapangan dan sumur idle dilakukan guna menambah produksi demi menjaga
ketahanan energi Nasional dan mewujudkan swasembada energi.

“Kami tidak dapat berjalan sendiri, perlunya dukungan dari Pemerintah Daerah dan para stakeholder dalam mendukung upaya iktiar kami. Kami berterima kasih sekali terhadap dukungan yang telah diberikan selama ini sehingga tercipta kelancaran operasi hulu migas hingga saat ini.” tutup Azhari.