Jakarta, ruangenergi.com–Menyoroti perselisihan pembangunan pipa Cisem, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyatakan, dengan kelanjutan pembangunan pipa jalur Cirebon-Semarang dimana saat ini terjadi perselisihan pendapat antara BPH Migas dengan Kementerian ESDM perihal penunjukan Bakrie&Brother sebagai pemenang oleh BPH tapi disisi lain Kementerian ESDM meminta untuk menggunakan dana APBN saya kira perlu menyingkapi secara seksama.
“Saya merasa heran dengan begitu ngototnya BPH Migas dalam menunjuk Bakrie sebagai pelaksana pekerjaan pipa transmisi Cisem ini. Apakah BPH Migas mempunyai kepentingan terkait penunjukan ini sehingga harus mengabaikan dan tidak menganggap surat dari Kementerian ESDM dengan alasan BPH Migas bertanggungjawab ke Presiden langsung?Saya khawatir apalagi BPH Migas periode ini akan segera berakhir masa jabatannya takutnya menimbulkan conflict of interst ke depannya terkait hal ini,” kata Mamit Setiawan kepada ruangenergi.com(25/4)
Menurut Mamit, mengingat pembangunan pipa Cisem sudah mangkrak selama 15 tahun maka pemerintah harus turun tangan. Langkah melalui penggunaan dana APBN memang akan membebani keuangan negara,tapi saya kira dengan skema multiyear bisa mengurangi beban keuangan juga.
“Harus di cari solusinya terkait dengan pembangunan pipa Cisem mengingat akan memberikan multiplier effect untuk jalur pipa yang dimelewati. Akan terbentuk kawasan industri ke depannya. Jangan sampai jalur pipa yang strategis ini nantinya akan di menangkan oleh swasta”,tutup Mamit