Jakarta, ruangenergi.com- PT Pertamina (Persero) memastikan tidak ada satupun pengiriman gas alam cair (Liquefied natural gas/LNG) melintasi Laut Merah. Berlokasi di Timur Tengah, Laut Merah berbatasan dengan Arab Saudi, Yaman, Mesir, Sudan, Eritrea, dan Djibouti.
Meskipun konflik yang tengah berlangsung di wilayah Laut Merah, Pertamina memastikan tidak ada berdampak pada penjadwalan sejumlah pengiriman LNG, karena tidak melewati rute tersebut.
“Saat ini LNG Pertamina tidak ada pengiriman yang lewat situ (Laut Merah),” kata VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso ketika dihubungi ruangenergi.com, Kamis sore (25/01/2024), di Jakarta.
Dihubungi terpisah, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi memastikan tidak ada satupun LNG yang dikirimkan ke pembeli alami gangguan akibat konflik Laut Merah.
“Alhamdulilah pengiriman LNG aman, sampai saat ini belum ada juga laporang gangguan pengiriman,”ungkap Kurnia kepada ruangenergi.com.
Mengutip pemberitaan dari situs voaindonesia, diberitakan QatarEnergy ,BUMN milik Qatar yang bergerak di bidang minyak dan gas, Rabu (24/1) memperingatkan bahwa pengiriman gas alam cair (LNG) dari Qatar mungkin akan tertunda akibat serangan di Laut Merah, meskipun kegiatan produksinya tidak terpengaruh.
QatarEnergy mengonfirmasi bahwa “produksi LNG Qatar terus berlanjut tanpa hambatan, dan komitmen kami untuk memastikan kelancaran pasokan LNG untuk pelanggan kami tidak akan terganggu”.
Meskipun konflik yang tengah berlangsung di wilayah Laut Merah dapat berdampak pada penjadwalan sejumlah pengiriman LNG karena pemilihan rute alternatif, QatarEnergy menyatakan akan menangani isu tersebut agar LNG sampai di tangan konsumen.
Kelompok militan Houthi dari Yaman, yang didukung Iran, memulai serangan di Laut Merah pada November lalu. Mereka menyatakan bahwa mereka akan menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza, yang telah dilanda perang Hamas-Israel.