Wow Dahsyat! Ekspor PT Bukit Asam Tbk ke Pembeli di India Naik Signifikan

Jakarta, ruangenergi.com- Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rafli Yandra mengatakan terjadi pertumbuhan permintaan batubara ekspor dari PTBA ke negara India.

Market PTBA ke India naik 10 persen. Gambarannya,  kenaikan volume dari tahun 2022 ke 2023 sebesar 0,44 juta (10% dari 2022).

“Penjualan ke India di tahun 2022 : 4,13 Juta (13,3% dari total 30,94jt) dan di tahun 2023 : 4,57 Juta (12,7% dari total 35,91jt),” kata Rafli dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Kamis (22/02/2024), di Jakarta.

PTBA, lanjutnya, mencatat kenaikan pengiriman ekspor ke India itu dikarenakan adanya pembangkit baru di negeri itu.

“India itu demand naik tapi supply dari Indonesia turun, tapi batubara dari PTBA naik. Kenaikan karena ada pembangkit baru,” jelas Rafli.

Pemasok batubara ke India,urai Rafli, tidak hanya dari Indonesia saja,namun ada dari Afrika dan Rusia.

PTBA juga mencatat kenaikan permintaan batubara di sejumlah negara meningkat, seperti di Vietnam dan Kamboja.

“Beberapa pembangkit baru di Vietnam dan Kamboja juga mulai kelihatan. Market kami ke India naik 20% Yang lain flat aja; China, Korea, Malaysia,” urai Rafli.

Dalam catatan ruangenergi.com, ekspor batu bara termal Indonesia siap memecahkan rekor penjualan tahun lalu. Proyeksi pengiriman dua bulan pertama 2024 melonjak hampir 25 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Data pelacakan kapal dari Kepler dikutip Reuters, Selasa (20/2), menunjukkan ekspor batu bara termal dan bituminous termal Indonesia -digunakan untuk pembangkit listrik- mencapai 90 juta metrik ton periode Januari dan Februari. Angka itu, meningkat 24 persen dibanding dua bulan sama edisi 2023.

Di tahun 2023 secara keseluruhan, ekspor Indonesia mencapai angka tertinggi baru 504,6 juta ton. Jika laju ekspor tinggi -terlihat sepanjang tahun ini- dapat dipertahankan, tahun ini akan menjadi titik tertinggi baru ekspor batu bara termal Indonesia.

China, India, Korea Selatan, dan Filipina merupakan pasar utama batu bara Indonesia tahun ini. China sebesar 33 persen, India 15 persen, Korea Selatan 5,8 persen, dan Filipina 5,1 persen dari total pengapalan. Bersama Jepang, pasar-pasar tersebut merupakan lima negara tujuan utama batu bara Indonesia pada 2023.

Kendati demikian, secara volume, 29,4 juta ton yang dikirim ke China hingga Februari, hampir 9% lebih rendah dari pengiriman selama dua bulan pertama tahun 2023. Tapi sejauh ini, data pelacakan kapal Kpler mencatat, masih ada lebih dari 21 juta ton kargo batubara Indonesia yang telah dimuat atau sedang dimuat, tetapi belum mengonfirmasi tujuan akhirnya pada manifes kapal.

Reuters memperkirakan, banyak dari kargo tersebut kemungkinan besar menuju ke China, konsumen batubara terbesar di dunia. Konfirmasi pengiriman tersebut kemungkinan baru akan didapat setelah suasana libur panjang Tahun Baru Imlek di China berakhir.

Pengiriman ke India mencapai 13,5 juta ton hingga Februari, yang merupakan angka tertinggi untuk periode tersebut sejak tahun 2020. India mengimpor 100,85 juta ton batu bara Indonesia secara total pada tahun 2023, dan sejauh 2024 ini pengiriman Indonesia berjalan sekitar 3,5% lebih cepat daripada tahun 2023.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *