Peresmian Pertashop

Pertamina Diminta Lebih Proaktif Perluas Program Pertashop

Bali, Ruangenergi.comAnggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding menyarankan kepada jajaran PT Pertamina (Persero) untuk lebih pro aktif dalam mensosialisasikan program Pertashop kepada masyarakat.

Hal tersebut dikatakan olehnya saat mengikuti FGD Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI dengan Direktur PT Pertamina beserta jajaran, di Bali, beberapa waktu lalu.

Menurutnya program ini sangat bermanfaat, agar kebutuhan masyarakat akan Bahan Bakar Minyak (BBM) merata sampai ke pelosok desa.

Anggota Komisi VII DPR

“Jadi Pertashop ini memang suatu program yang patut kita apresiasi dan dukung. Tujuannya adalah agar kebutuhan akan BBM ini tersalurkan merata ke seluruh Indonesia. Selama ini problem kita memang pada tahap distribusi,” ujar Karding.

Ia memandang bahwa program Pertashop ini bisa menjadi alat pemberdayaan ekonomi masyarakat, misalnya pondok pesantren bisa bermitra untuk menjual produk Pertashop. Akan tetapi dengan catatan, Pertamina nantinya akan melakukan pendampingan dari sisi manajemen dan akses permodalan ke Bank-Bank Himbara.

“Saya berharap Pertamina juga pro aktif mensosialisasikan program ini ke pondok pesantren, koperasi dan BUMDes. Sehingga distribusinya dapat terlayani dengan baik dan kebetuhan energi yang ramah lingkungan kita dapat, tapi juga bisa memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar,” tutur Karding.

Dia juga mengapresiasi, raw material pada pembuatan alat-alat yang dibutuhkan Pertashop yang hampir 100% produksi dalam negeri.

“Tentu kita harus dorong semampu kita terhadap produksinya, kita tidak boleh terus memerus impor, ada masa dan batasnya. Sehingga kita harus terus memacu anak-anak bangsa kita untuk melakukan produksi dalam negeri, pasti nilai ekonomisnya juga besar,” paparnya.

Sementara, Anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam sangat mendukung program Pertashop. Menurutnya, pertashop merupakan outlet penjualan pertamina berskala tertentu yang diutamakan di daerah yang jauh dari jangkauan SPBU. Pertashop sendiri disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumsi BBM non subsidi (Pertamax), LPG non subsidi (bright gas), dan produk ritel Pertamina lainnya.

Anggota Komisi VII DPR

“Kami meminta kepada pertamina dalam program pertashop ini untuk memperluas jaringan secara lebih aktif dan masif menyentuh masyarakat sampai ke desa. Kita berharap pertashop ini bisa tersebar ke seluruh daerah,” terang Ridwan.

Ia menjelaskan, kehadiran pertashop ditengah masyarakat ini sangat membantu sekali, jika dibandingkan mereka harus ke SPBU yang jaraknya jauh. Sehingga justru akan lebih menghemat pengeluaran dibanding harus pergi ke kota.

“Target pertashop ini kan kebutuhan utamanya untuk motor, maka kebutuhan BBM-nya juga tidak terlalu banyak. Kalau mesti jauh-jauh pergi ke SPBU di kota, justru habis sendiri nanti bensinnya dijalan. Selain itu, pertamax ini memiliki ron yang bagus, sehingga akan lebih mengawetkan mesin motor,” bebernya.

Dia mengusulkan agar Anggota Komisi VII DPR RI menjadi marketing Pertashop dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Pertamina.

“Dan kami siap untuk merekomendasikan masyarakat yang ingin bekerjasama dengan Pertashop. Sekaligus, menyosialisasikan manfaat dari penggunaan BBM yang memiliki Ron 92. Jadi kami dari Komisi VII DPR mendukung penuh program Pertashop ini dan Anggota Komisi VII siap menjadi sales daripada pertashop,” tutupnya

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa program Pertashop yang target utamanya ke desa-desa ini sebenarnya juga bagian dari transformasi dari BBM yang subsidi ke arah BBM yang lebih ramah lingkungan. Karena jika dimulai dari perkotaan, banyak sekali isunya.

“Jadi kita mulai dulu dari pedesaan, kita kasih BBM dengan RON yang bagus sesuai aturan KLHK tahun 2017 yang dijual itu minimal RON 91. Selain itu, kita juga telah bekerjasama dengan Bank Himbara, salah satunya dengan BRI dan DP-nya itu nol persen. Nanti akan dilakukan survei bersama perbankan, yang penting bisa dilewati mobil truk kecil,” jelas Nicke.

Nicke menuturkan, Pertashop ini harus didukung semua pihak, karena akan mendapatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Dalam rancangan kita, ketika akan membangun Pertashop di seluruh Indonesia maka pabrikatornya juga akan ada di seluruh Indonesia, jadi tidak hanya terpusat di Jawa. Misalnya ingin membangun Pertashop di Makassar, nanti akan ada pabrikasinya di wilayah Sulawesi. Kita juga sudah kontrak payung dengan PT Krakatau Steel untuk bahan bakunya, sehingga harganya bisa lebih murah,” imbuh Nicke.

Untuk itu, Nicke berharap, dengan tersebarnya pabrikasi di semua wilayah Indonesia, hal ini juga dapat meningkatkan industri lokal, peningkatan ekonomi daerah dan pelayanan terhadap masyarakat juga akan semakin mudah.

“Saya kira (Pertashop) ini bisnis yang paling aman ya di saat pandemi seperti ini, karena sudah ada kepastian konsumennya,” papar Nicke.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *