Cilacap, Ruangenergi.com – PT Pertamina Kilang Internasional (KPI), terus memaksimalkan upaya pemadaman dengan defensive fire fighting dengan fire truck dan hydrant serta pendinginan di area sekitar tangki yang terbakar.
Hal tersebut dikatakan oleh Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT KPI, Ifki Sukarya, dalam keterangannya yang diterima Ruangenergi.com, (14/11).
Pasalnya, pada Sabtu (13/11), salah satu Tanki BBM di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah, megalami insiden terbakar. Pihak Pertamina sampai saat ini belum mengetahui sebab pasti insiden terbakar salah satu yang ada di Kilang Cilacap (RU IV Cilacap) tersebut.
Adapun salah satu tangki yang terbakar yakni Tangki 36T102. Di mana, pada saat kejadian Tangki 36T102 berisi Pertalite dengan level tangki 15.9 meter versus max level 20 meter atau sekitar volume 31.000 KL versus Max 39.000 KL.
Ifki kembali mengatakan, secara paralel, untuk memastikan masyarakat dalam kondisi aman, Pertamina sigap lakukan evakuasi sekitar 80 warga dari Kelurahan Lomanis ke tempat pengungsian sementara di Aula Kelurahan Lomanis dan Masjid Baitul Munir, Lomanis.
Sebagaimana diketahui, Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina, dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.
“Upaya pemadaman dilakukan secara intensive dengan menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar, sedangkan untuk tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran,” kata Ifki.
Selain itu, saat ini juga tengah melakukan pengecekan masyarakat di sekitar area kejadian untuk memastikan masyarakat dalam kondisi aman. Untuk masyarakat yang berlokasi di area terdekat dengan lokasi, akan dilakukan evakuasi untuk memindahkan masyarakat ke area yang lebih aman.
Lebih jauh, ia menjelaskan, saat ini, Pertamina juga memastikan pasokan BBM dan Elpiji ke masyarakat dalam kondisi aman dan tidak mengalami gangguan.
