Indramayu, Jawa Barat, ruangenergi.com-Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina EP terus mempercepat pengembangan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) Stage 1 di Lapangan Akasia Bagus, Jawa Barat. Proyek ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung program Asta Cita pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.
Dirancang untuk mengolah hingga 9.000 barel cairan per hari (BLPD) dan 22 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD), SP Akasia Bagus akan menjadi tulang punggung pengolahan migas di wilayah tersebut. Fasilitas ini akan dilengkapi teknologi mutakhir seperti CO₂ Removal Package dengan sistem amine (MDEA), Gas Dehydration Unit, dan Thermal Oxidation (TOX). Teknologi ini berfungsi menurunkan kadar CO₂, H₂S, dan air, sehingga kualitas gas memenuhi spesifikasi Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang berlaku.
Plt. Direktur Utama PT Pertamina EP, Muhammad Arifin, mengungkapkan optimisme terhadap peningkatan kapasitas ini. “Dari kapasitas awal hanya 1.750 BLPD dan 3 MMSCFD, berkat kreativitas pekerja kita, hasilnya melampaui prediksi. Mohon doa dan dukungan agar proyek ini selesai tepat waktu,” ujar Awang, Senin (11/08/2025), di Jakarta.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi, menambahkan, target onstream fasilitas ini adalah semester II 2025.
“Dengan beroperasinya SP Akasia Bagus, cadangan gas di lapangan ini dapat segera dimonetisasi, sekaligus mendorong produksi migas nasional. Kolaborasi yang solid akan mempermudah percepatan pengembangan Stage 2,” kata Awang.
Lapangan Akasia Bagus sendiri dikembangkan berdasarkan Plan of Development (POD) yang disetujui pada 27 Desember 2017, dengan mekanisme dua tahap untuk meningkatkan kapasitas dari 1.750 BLPD dan 3 MMSCFD menjadi 9.000 BLPD dan 22 MMSCFD.
Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina menegaskan komitmennya untuk menjalankan proyek sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), menjaga integritas melalui Zero Tolerance on Bribery, dan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berstandar ISO 37001:2016.
Dengan beroperasinya SP Akasia Bagus, Pertamina berharap dapat memperkuat pasokan energi domestik, mendukung keberlanjutan produksi migas, dan semakin mendekatkan Indonesia pada cita-cita kemandirian energi.