Jakarta, Ruangenergi.com – Menjalankan peran sebagai Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga terus menyalurkan energi bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Tidak hanya di kota, BBM dan LPG Pertamina hadir hingga desa bahkan wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan, bahwa saat ini Pertamina Patra Niaga setidaknya mengoperasikan lebih dari 7 ribu SPBU reguler maupun non reguler, 360 lembaga penyalur SPBU BBM Satu Harga di wilayah 3T, lebih dari 5.700 Pertashop, serta 4 ribu lebih agen LPG yang menyuplai lebih dari 220 ribu outlet LPG diseluruh Indonesia.
“Layanan BBM dan LPG Pertamina ini hadir di seluruh Indonesia, tidak hanya di kota besar namun hingga ke pelosok-pelosok dan wilayah 3T dengan berbagai tantangan distribusi yang beragam. Ketersediaan BBM dan LPG ini juga dibarengi dengan keseragaman satu harga, harga jual BBM dan LPG di lembaga penyalur resmi Pertamina itu adalah satu harga mau itu berada di tengah kota atau berada diwilayah 3T yang distribusinya bisa memakan waktu hingga berhari-hari,” papar Alfian.
Harga jual BBM bersubsidi yakni Pertalite dan Solar di seluruh Indonesia saat ini sama, sedangkan untuk BBM non subsidi harga dasarnya pun sama, namun terdapat perbedaan di tiap propinsi mengikuti penerapan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah.
Begitu pula dengan LPG subsidi 3 Kg, harga dasarnya sama namun tiap daerah harga jualnya sedikit berbeda mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan Pemda.
Alfian melanjutkan, Pertamina Patra Niaga diamanahkan untuk menyediakan energi diseluruh wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan, tantangan distribusi di Indonesia tidaklah mudah, infrastruktur pendukung distribusi juga harus tersebar diseluruh wilayah guna memastikan proses distribusi yang efektif dan efisien.
Saat ini Pertamina Patra Niaga mengoperasikan lebih 20 Integrated Terminal (Terminal BBM dan LPG), 97 Fuel Terminal (Terminal BBM), dan 2 LPG Terminal. Terminal BBM dan LPG inipun didukung dengan armada mobil tanki BBM, LPG, dan mobil tanki pendukung lainnya yang jumlahnya lebih dari 8 ribu unit diseluruh Indonesia.
“Infrastruktur pendukung ini menjadi sangat penting, karenanya Pertamina Patra Niaga terus melakukan pembangunan storage-storage baru terutama diwilayah timur, saat ini dalam proses pembangunan 1 storage BBM di Nusa Tenggara Timur, dan 3 storage LPG di Nusa Tenggara Barat, NTT, dan Maluku. Storage ini akan meningkatkan ketahanan energi dan menambah efektivitas dan efisiensi proses distirbusi BBM dan LPG bagi masyarakat,” lanjut Alfian.
Selain memastikan kehadiran, Alfian mengatakan Pertamina Patra Niaga turut menjaga ketersediaan stok BBM dan LPG bagi masyarakat. Dalam memastikan ketersediaan stok tersebut, Pertamina memiliki Integrated Enterprise Data and Center Command (IEDCC) yang memonitor proses produksi di hulu, hingga memonitor stok dan proses distribusi dihilir secara real time.
“Pertamina akan berkomitmen menjalankan amanah menyalurkan dan menghadirkan energi bagi masyarakat. Kami juga akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan serta kualitas produk agar masyarakat diseluruh Indonesia dapat menikmati energi yang terbaik,” pungkas Alfian.
Untuk informasi terkait seluruh produk dan layanan Pertamina, masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.(Red)