Pertamina Siap Kembangkan Ekosistem Industri Baterai di Indonesia

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.comPT Pertamina (Persero) menegaskan keseriusannya dan akan fokus dalam pengembangan ekosistem Electrical Vehicle (EV) di Indonesia dengan mempercepat pembangunan EV Battery.

“Bersama BUMN lain yang tergabung dalam Indonesia Battery Holding (IBH) kita akan serius dan fokus dalam pengembangan dan mempercepat pembangunan EV Battery,” kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam pesan tertulisnya yang diterima Ruangenergi.com, Sabtu (13/2/2021).

Dalam rangka pengembangan ekosistem dan pembangunan EV battery di Indonesia, BUMN akan menjalankan 7 tahapan penting, yakni mining, refining, precursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, dan recycling. Pertamina sendiri, kata Nicke, akan bergerak pada empat lini tengah yakni, precursor, cathode, battery cell, dan battery pack.

“Sementara pada tahap recycling, Pertamina akan bersinergi dengan PLN. Sedangkan di hulu, akan menjadi lingkup kerja PT Antam bersama Inalum,” tuturnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa Pertamina akan memastikan tahapan dan langkah dalam pengembangan EV Battery berjalan dengan baik.

“Pada tahun 2021, Pertamina beserta 3 BUMN lainnya akan membentuk perusahaan patungan (Joint Venture) Indonesia Battery Corporation/IBC,” ujarnya.

Menurut Nicke, Pertamina juga sudah bekerja sama dengan 2 perusahaan global dan sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan lainnya.

“Pengembangan industri baterai yang potensi besar di Indonesia itu ada dua yakni untuk mobility, khususnya two wheels atau motor yang potensinya lebih cepat dibandingkan four wheels,” paparnya.

Yang kedua, lanjut Nicke, adalah Energy Storage System (ESS), di mana peluang pengembangan ESS ini cukup besar di Indonesia, karena terdapat potensi untuk menjaga kehandalan suplai dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).

“ESS ini pasar yang besar. Sehingga di masa depan, Pertamina pun akan masuk ke sana,” tandas Nicke.

Terkait PLTS, sebagai pionir, Pertamina telah membangun PLTS di Kilang Badak dengan kapasitas 4 MW. Kemudian dilanjutkan konstruksi PLTS beberapa area kilang lainnya seperti di Dumai dan Cilacap serta Sei Mangkei.

Akhir tahun lalu, Pertamina pun berhasil memasang Solar Rooftop di 63 SPBU. Upaya ini akan terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya dengan target seluruh SPBU dan fasilitas operasional Pertamina lainnya di seluruh Indonesia.(Red)