Subholding Upstream Pertamina

Pertemuan Indonesia-Korea Energy Forum, Subholding Upstream Pertamina Lakukan Pengembangan Bisnis Peluang Eksplorasi di Indonesia

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Dalam pertemuan bilateral bidang energi antara Indonesia dan Korea ke-12 (The 12nd    Indonesia-Korea Energy Forum/IKEF), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) memaparkan potensi kerjasama di hulu migas.

Di mana, Forum IKEF tersebut dibuka langsung oleh Direktur Jenderal aminyakndan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (ESDM), Tutuka Ariadji dan Deputi Menteri Industri Energi, Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi, Korea, Kang Kyungsung.

The 12nd Indonesia-Korea Energy Forum membuka tiga panel sesi yaitu Migas, Listrik & Energi Terbarukan serta Mutual Cooperation.

VP Upstream Business Development Subholding Upstream, Henricus Herwin, di sesi panel minyak dan gas bumi menyampaikan peluang investasi di aset Pertamina.

“Peluang investasi di aset Pertamina terdapat di klaster wilayah Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur serta Kemitraan dalam Joint Study/ Indonesia Bid Round. Pertamina juga tertarik untuk membahas peluang kemitraan dari Korea National Oil Corporation (KNOC) yang sesuai dengan strategi pengembangan Pertamina,” terang Henricus dalam kesempatan tersebut, (03/11).

Selain kemitraan dalam asset Pertamina dan potensi teknis berbagi pengetahuan antara Pertamina dan KNOC, peluang kemitraan juga dapat dilakukan dari Jasa Hulu Minyak & Gas di lingkungan Subholding Upstream Pertamina.

“Peluang kemitraan juga bisa didapat dari jasa penunjang hulu migas yang bisa dijajaki secara terpisah dengan Elnusa dan Pertamina Drilling Services Indonesia,” papar Henricus.

Di sesi yang sama, KNOC juga menjelaskan inisiasi pengembangan bisnis pada peluang eksplorasi di Indonesia antara KNOC dengan Pertamina melalui Joint Study yang dilanjutkan dengan proses akuisisi blok jika potensi eksplorasi dianggap menarik.

Secara umum KNOC menilai potensi Ekplorasi migas di Indonesia sangat menarik.

Sementara, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengungkapkan bahwa kedua negara (Indonesia-Korea) sepakat untuk mengembangkan potensi shale gas di lapangan-lapangan migas Indonesia.

Tutuka menyebut, Selain pengembangan shale gas, Indonesia juga mengajak Korea mengembangkan teknologi shale gas dan pemanfaatan laboratorium LEMIGAS Kementerian ESDM untuk analisis shale hydrocarbon.

Kedua negara juga mendiskusikan kolaborasi feasibility study terkait shallow biogenic gas production and combined application.